Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS -- Kepolisian Essex Inggris merilis 39 nama korban yang ditemukan tak bernyawa di dalam truk kontainer di kota Grays.

Dikutip dari New York Times, pada Sabtu (9/11/2019), kepolisian setempat bekerja sama dengan pihak Vietnam untuk mengindentifikasi jenazah yang terdiri dari 31 orang pria dan 8 orang perempuan, dengan rentang usia 15 - 44 tahun.

Nama-nama korban tersebut dapat dilihat di sini, https://www.essex.police.uk/news/essex/news/news/2019/october/murder-investigation-launched-after-39-people-found-dead-in-lorry-container/.

Baca: Pria Peminta-minta Tega Racuni Istri yang Tengah Hamil 8 Bulan: Motif Cemburu Korban Kerja Jadi PSK

Baca: Tewasnya Rieke dengan Tubuh Bersimbah Darah Bikin Geger Rusun Tipar Cakung

Baca: Viral Niat Cari Cincin Kawin Temannya, Pria Ini Malah Temukan Harta Karun Terpendam Senilai Miliaran

Semua jenazah ditemukan di kawasan industri di Grays, pada 23 Oktober 2019 lalu.

Jenazah-jenazah ditemukan dalam kontainer berpendingin saat melakukan perjalanan ke Purfleet dari Zeebrugge di Belgia.

Kepolisian menerangkan, pihaknya telah memberi waktu kepada keluarga korban sebelumnya nama-nama korban diumumkan ke publik.

Penemuan mengerikan itu memiliki indikasi adanya penyeludupan manusia, di mana diperkirakan setiap tahun ada 18ribu orang Vietnam melakukan perjalanan ke Eropa untuk mencari penghidupan.

Pengemudi truk maut, Maurice Robinson (25), asal Irlandia Utara, didakwa pada 26 Oktober dengan tuduhan pembunuhan dan konspirasi penyelundupan manusia.

Polisi Inggris masih mencari dan menangkap pihak lain yang ditenggarai ikut terlibat.

Sementara Vietnam telah menangkap delapan orang yang diduga terlibat kasus.

Penyelundup Vietnam menyebut rute maut itu sebagai rute "CO2", lantaran perjalanan itu berventilasi buruk melintasi Selat Inggris dalam kontainer pengiriman atau trailer.