6 Tahun Kepergian Nelson Mandela, Ini 5 Fakta sang Revolusioner Anti-Apartheid asal Benua Hitam
Untuk mengenal dan mengenang kepergian Nelson Mandela, berikut tujuh fakta sang revolusioner antiapartheid yang dirangkum Tribunnews.com
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
Di sekolah ini, gurunya bernama Miss Mdingane memberinya nama Nelson.
Pemberian nama memang menjadi kebiasaan semua anak yang belajar di sekolah "Kristen".
Nelson kemudian menyelesaikan Sertifikat Junior-nya di Clarkebury Boarding Institute.
Kemudia ia pergi ke Healdtown, sebuah sekolah menengah Wesleyan yang terpandang.
Dirangkum dari biography.com, di tahun 1939, Mandela mendaftar di University of Fort Hare.
Universitas ini satu-satunya pusat pendidikan tinggi bagi orang kulit hitam di Afrika Selatan pada saat itu.
Pada tahun pertamanya di bangku perkulihan, Nelso fokus belajar hukum Belanda Belanda untuk mempersiapkan karir dalam pelayanan sipil di bagian penerjemah atau juru tulis.
Pekerjaan ini dianggap sebagai profesi terbaik yang dapat diperoleh pria kulit hitam ketika itu.
Pada tahun keduanya di Fort Hare, Nelson terpilih menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa.
Untuk memperdalam ilmu hukumnya, Nelson kemudian mendaftar di Universitas Witwatersrand di Johannesburg.
3. Memulai gerakan anti-apartheid
![Nelson Mandela di atap Rumah Kholvad pada tahun 1953.](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nelson-mandela-di-atap-rumah-kholvad-pada-tahun-1953.jpg)
Pada tahun 1942, Nelson segera terlibat aktif dalam gerakan anti-apartheid, bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC).
Di dalam ANC, sekelompok kecil pemuda Afrika bergabung bersama, menyebut diri mereka Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika.
Tujuan mereka adalah mengubah ANC menjadi gerakan akar rumput massal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.