Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Restoran Sushi Milik Ryota Yoshimoto di Jepang Kian Ramai Meski Dibuat dengan Tangan Bergetar

Stres membuatnya minum alkohol berlebihan sehingga terkena penyakit terkait alkohol, tangan dan badannya bergetar, sering sulit dikendalikan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Restoran Sushi Milik Ryota Yoshimoto di Jepang Kian Ramai Meski Dibuat dengan Tangan Bergetar
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Tangan Ryota Yoshimoto (38), pemilik Sushi Gen di Kumamoto sedang menyiapkan Chutoro. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar tujuh tahun lalu, restoran Sushi Gen di Kumamoto masih merupakan restoran biasa. Namun gempa bumi 14 April 2016, berkekuatan 7.0 skala Richter mengubah kehidupan masyarakatnya termasuk sang pemilik toko tersebut.

"Gempa membuat orang tua saya meninggal dan memporak-porandakan toko ini," kata Ryota Yoshimoto (38), sang pemilik restoran Sushi Gen di Kumamoto menceritakan kisah restorannya.

Stres membuat Ryota Yoshimoto minum alkohol berlebihan sehingga terkena penyakit terkait alkohol, tangan dan badannya bergetar, sering sulit dikendalikan karena mengenai syarafnya.

Ya, Ryota Yoshimoto menderita double shock.

Akibatnya saat membuat sushi tangannya selalu bergetar dan dilihat para tamunya yang sempat kaget.

Tangan Ryota Yoshimoto (38), pemilik Sushi Gen di Kumamoto sedang menyiapkan Chutoro.
Tangan Ryota Yoshimoto (38), pemilik Sushi Gen di Kumamoto sedang menyiapkan Chutoro. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Itu tangannya tidak apa-apa ya?" tanya seorang tamu yang memuji enak sushi buatannnya meskipun tangan bergetar saat membuat sushi.

Berita Rekomendasi

Lalu muncullah ide membuat papan pengumuman di depan restoran sushi miliknya.

"Tangan bergetar karena penyakit alkohol, tapi kalau sushinya sudah masuk mulut, nikmatnya rasakanlah," begitu kira-kira isi tulisan pengumuman yang dipasang di depan pintu masuk restoran Sushi Gen.

Baca: Perusahaan Jepang Gandeng LPK Yasui dan Pabrik Gula Kelapa di Purbalingga, Ini yang akan Dilakukan

Baca: Menteri Lingkungan Hidup Jepang Tak Mengungkap Cara Antisipasi Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Baca: Baim Wong Bongkar Kebiasaan Nagita Slavina Ketika Pusing, Paula Verhoeven: Orang Kaya Bebas!

Pengumuman itu difoto seorang tamunya dan diposting di twitter sehingga mendapat re-twitt puluhan ribu kali hingga populer bahkan sampai masuk televisi.

Kejujuran Ryota Yoshimoto dan tentu saja dengan cita rasa enak rasa sushi buatannya, membuat tamu ramai sampai mengantre.

"Saya ke sini sejak tujuh tahun lalu dan kini terasa tambah enak mesti antre panjang kalau mau merasakannya," kata Akiko Tsuda, seorang warga Kumamoto kepada Tribunnews.com, Jumat (13/12/209).

Papan pengumuman menuliskan tangan bergetar si pembuat sushi.
Papan pengumuman menuliskan tangan bergetar si pembuat sushi. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Penulisan pengumuman itu memang dianggap terlalu jujur oleh banyak orang.

Namun ternyata malah menarik perhatian banyak orang dan kini berbondong-bondong ingin merasakan sushi yang dibuat dengan tangan bergetar.

Harga sushi dibanderol dengan harga normal, misalnya satu potong chutoro berharga 300 yen. Namun rasanya enak tak kalah dengan restoran sushi bintang lima.

Bagi yang tertarik diskusi mengenai info terbaru Jepang, silakan gabung di WAG Pecinta Jepang dengan email nama dan nomor telepon ke info@jepang.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas