Jepang Akan Mainkan Peranan Penengah Antara Amerika dan Iran
Jepang akan berusaha menjadi penengah antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, karena keduanya adalah sahabat Jepang juga
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Besok Jumat (20/12/2019) Presiden Iran Dr. Hassan Rouhani, tiba di Tokyo untuk kunjungan kenegaraan balasan setelah PM Jepang Shinzo Abe belum lama ini juga berkunjung ke Iran.
"Jepang akan berusaha menjadi penengah antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, karena keduanya adalah sahabat Jepang juga," papar sumber Tribunnews.com Kamis ini (19/12/2019).
Kunjungannya selama dua hari satu malam di Jepang diharapkan dapat mengurangi ketegangan antara Iran dan AS selama ini menelorkan berbagai usulan nantinya.
"Jepang tanpa henti melakukan upaya diplomatik, bekerja sama dengan negara-negara terkait termasuk Amerika Serikat dan Iran, untuk meredakan ketegangan dan menstabilkan situasi di Timur Tengah."
PM Abe, tambahnya, akan bertukar pandangan secara terbuka tentang topik-topik hubungan bilateral, masalah regional dan internasional dengan presiden Iran sebagai bagian dari upaya diplomatik semacam itu.
Tokyo juga ingin berperan dalam mengurangi ketegangan di Timur Tengah, sumber lebih dari 80 persen minyak Jepang.
Meski merupakan sekutu AS, Jepang memiliki hubungan persahabatan dengan Iran dengan baik sejak lama. Bahkan tenaga kerja asing yang resmi pertama masuyk ke Jepang adalah dari Iran.
Presiden Iran terakhir yang mengunjungi Jepang adalah Mohammad Khatami pada tahun 2000.
Ketegangan meningkat antara Washington dan Teheran sejak keputusan Presiden AS Donald Trump pada tahun lalu, yakni menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
Setelah keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015, AS menjatuhkan serangkaian sanksi untuk mencegah Iran menjual minyak mentah ke luar negeri.
Abe, yang telah mengembangkan hubungan persahabatan dengan Trump, telah melakukan perjalanan ke Teheran pada bulan Juni 2019, dalam upaya untuk mendorong Iran dan AS untuk mengadakan pembicaraan untuk mengurangi ketegangan.
Kunjungan Abe saat itu bertepatan dengan serangan terhadap dua kapal tanker minyak di selat Hormuz Timur Tengah dan salah satunya dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Jepang.
Jepang menjadi pembeli utama minyak mentah Iran, tetapi menghentikan pembelian untuk mematuhi sanksi AS.
Sebelum menuju ke Tokyo, Rouhani dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin negara Muslim di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur.
Selain itu, Iran diperkirakan akan men diskusi kan fokus pada memperluas hubungan ekonomi antara kedua negara.