Naik Bus Cuma 1.000 Yen dari Stasiun Tokyo ke Bandara Narita Jepang
Bus murah 1.000 yen akan semakin terintegrasi dan melayani di dalam Kota Tokyo khususnya Stasiun Tokyo dan Yurakucho.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bus murah 1.000 yen akan semakin terintegrasi dan melayani di dalam Kota Tokyo khususnya Stasiun Tokyo dan Yurakucho, bahkan juga Ginza, menuju Bandara Narita Perfektur Chiba mulai Februari 2020 mendatang.
"Bus yang biasa disebut "Shuttle Tokyo" (termasuk "Shuttle Yurakucho" ke / dari Yurakucho) yang dioperasikan oleh kelompok Bus Keisei, dan Grup Be-Transse Group serta JR Bus Kanto 1.000 yen untuk "The Access Narita" yang berpusat di daerah Kanto, mulai 1 Februari 2020 (Sabtu), bus ekspres itu akan diintegrasikan ke dalam jalur baru, "Bus Bandara TYO-NRT" yang akan mengoperasikan 284 perjalanan pulang pergi per hari," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (31/12/2019).
Biaya perjalanan di Jepang akan jauh semakin murah tahun depan dengan persaingan sangat ketat antar perusahaan serupa.
Pada 3 Juli 2012, bersamaan dengan peluncuran Jetstar Jepang sebagai LCC domestik pertama yang berbasis di Bandara Narita, layanan Tokyo Shuttle pertama yang berpusat pada bus Keisei dimulai.
Satu bulan kemudian, pada 10 Agustus, Grup Be-Transse, yang terutama berfokus pada transportasi murah mulai mengoperasikan bus 1.000 yen dari Stasiun Tokyo ke Bandara Narita bersama-sama dengan "The Access Narita."
Setelah itu, "The Access Narita" memulai operasi bersama dengan JR Bus Kanto pada Desember 2014, dan platform diubah menjadi Platform Bus JR Express (Grand Roof) di Pintu Keluar Selatan Yaesu Stasiun Tokyo, Stasiun JR Tokyo.
"Kehadiran bus 1.000 yen secara bertahap telah diketahui banyak orang asing bahkan dari mulut ke mulut informasi seperti lewat internet dan buku panduan," ujar sumber itu.
Baca: Pohon Ichou Paling Cocok untuk Antisipasi Kebakaran di Jepang
Baca: Guru di Jepang Didenda 310.000 Yen Gara-gara Bawa Pulang Roti dan Susu dari Sekolah
Namun, terlepas dari kenyataan bahwa mereka beroperasi pada rute yang sama, kedua bus berbeda di lokasi, metode boarding, dan metode reservasi.
"Tokyo Shuttle" mulai beroperasi pada Juli 2012, terutama oleh Bus Keisei.
Manfaat stasiun besar Tokyo dan keberangkatan menuju bandara dapat terpadu dengan baik sehingga semakin banyak orang menggunakan bus murah tersebut.
Selain itu di Stasiun Ginza juga menggunakan halte bus di Sukiyabashi yang digunakan oleh "The Narita Access" saat ini akan terintegrasi pula ke Bandara Narita.
Bus bisa dipesan dulu tetapi juga bisa beli di loket dekat lokasi bus 10 menit sebelumnya, tergantung ketersediaan tempat duduk.
Akses ke Bandara Narita juga bisa menggunakan kereta ekspres terbatas berbayar Keisei Electric Railway "Skyliner", express terbatas "Access express" dan "express", semi express berbayar JR East "Narita Express", dengan harga bervariasi antara 980 yen hingga 3500 yen per orang.
Namun dengan bus bandara yang terintegrasi dan murah itu, hanya 1.000 yen per orang, diperkirakan arus penumpang akan banyak lari ke bus.
Yang menjadi masalah adalah kemacetan di Tokyo dan atau menuju Tokyo, semula satu jam saja kalau naik kereta, bisa jadi tiba di hotel tiga jam setelah berangkat dari bandara kalau terkena macet.
Baca: Berita yang Dilaporkan Keliru, 6 Direktur Program dan 2 Editor NHK Jepang Dipecat
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami di Jepang, Tewaskan 5.233 dan Sebabkan Kebakaran Besar
Baca: Pelawak Terkenal Jepang Beri Petunjuk Tanda-tanda Pria Ingin Ceraikan Istrinya
Demikian pula keberangkatan bisa terkena macet dan bisa tertinggal pesawat kalau tidak diperhitungkan dengan baik.
Penggunaan kereta api tetap terbaik, karena bisa memperkirakan dengan tepat ketibaan kita di bandara dari Tokyo.
Namun menuju Tokyo, mungkin bisa menggunakan bus murah kalau tidak ada janji di Tokyo hari tersebut.
Bagi penggemar Jepang dapat ikut diskusi dan info terakhir dari WAG Pecinta Jepang. Email nama lengkap dan nomor whatsapp ke: info@jepang.com