Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bendera Merah Berkibar di Kota Suci Iran, Isyarat Bakal Perang Terbuka dengan Amerika?

Iran membentangkan bendera merah tersebut sebagai isyarat mereka telah bersiap melakukan perang total untuk membalas kematian Soleimani.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bendera Merah Berkibar di Kota Suci Iran, Isyarat Bakal Perang Terbuka dengan Amerika?
The Sun
Bendera merah telah berkibar di Iran. 

TRIBUNNEWS.COM – Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran yang berada di Qum, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.

Bendera merah tersebut dipasang satu hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang dilakukan Amerika Serikat.

Sebagian kalangan menilai Iran membentangkan bendera merah tersebut sebagai isyarat mereka telah bersiap melakukan perang total untuk membalas kematian Soleimani yang dirudal drone AS di Irak.

 
Bendera merah dalam tradisi Syiah melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.

Berkibarnya bendera merah ini juga dipandang sebagai peringatan bahwa Republik Islam Iran siap memenuhi janjinya untuk menyerang Amerika dan Donald Trump.

Kata-kata yang ditulis di bendera “perang" adalah, "Mereka yang ingin membalas darah Husein". Husein adalah cucu dari Nabi Muhammad yang gugur di Padang Karbala. Dalam kepercayaan muslim Syiah, Husain adalah Imam Suci ketiga setelah Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali.

 
 Incar 35 target

Berita Rekomendasi

Beberapa media pemerintah Iran mengungkapkan Dewan Keamanan Nasional telah merilis 35 target sebagai bagian dari aksi balas dendam mereka kepada Amerika terkait pembunuhan Soleimani. Operasi ini diyakini akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.

Hal serupa juga telah diprediksi seorang staf senior kongres AS. Kepada Time Magazine, sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan, serangan balasan dari Iran dapat dilihat "dalam beberapa minggu" baik di dalam maupun di luar negeri.

Staf itu mengatakan: 'Tidak ada indikasi bahwa akan ada penurunan ketegangan dalam waktu dekat. Satu-satunya pertanyaan adalah seberapa buruk pembalasan yang akan terjadi dan di mana, serta apa yang akan terjadi.”

Secara terpisah, seorang pemimpin militer Iran mengatakan pasukannya telah menunjuk puluhan kepentingan AS untuk serangan termasuk "kapal perusak dan kapal perang" di dekat Teluk Persia dan Tel Aviv, Israel.

 Adalah Jenderal Gholamali Abuhamzeh yang melontarkan ancaman kemungkinan serangan terhadap "target vital Amerika" yang terletak di Selat Hormuz sebagai pembalasan atas kematian Soleimani.

"Target vital Amerika di kawasan itu telah diidentifikasi oleh Iran sejak lama ... sekitar 35 target AS di kawasan itu, termasuk Tel Aviv, berada dalam jangkauan kami," katanya.

Meningkatnya ketegangan pasca-gugurnya Soleimani oleh Amerika juga “memaksa” NATO
menangguhkan pelatihan keamanan Irak dan pasukan bersenjata di wilayah tersebut.  Mereka khawatir akan terjadinya konflik skala penuh.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas