Rekan Reynhard Sinaga Sebut si 'Predator Setan' Ganti Gaya Busana & Rambut saat Bertemu Keluarga
Sejumlah rekan - rekan Reynhard Sinaga (36) mengungkapkan tentang sosok pria asal Indonesia yang dijatuhi hukuman seumur hidup di Inggris tersebut.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah rekan - rekan Reynhard Sinaga (36) mengungkapkan tentang sosok pria asal Indonesia yang dijatuhi hukuman seumur hidup di Inggris tersebut.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman seumur hidup setelah terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
Di antara 159 kasus, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan, dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.
Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan pria yang dijuluki "predator setan" tersebut.
Reynhard tinggal di sebuah apartemen yang sangat berantakan, di Mancheser, Inggris.
Bahkan polisi menemukan tumpukan pakaian dan tempat tidur di lantai.
Rekannya menyebut, Reynhard merupakan orang yang berasal dari keluarga kaya raya.
"Mereka memiliki rumah besar di pusat kota Jakarta. Dia bahkan membanggakan pelayan, supir, dan lain-lain yang ada di rumahnya,” ungkapnya.
"Keluarganya sangat kaya sehingga dia tidak pernah bekerja (di Inggris) dan dia akan selalu keluar saat hari Minggu dengan orang yang berbeda, itu yang saya ingat," tambah mereka.
Orang tua Reyhard Sinaga juga tampaknya tidak menyadari aksi kejam sang anak yang melakukan pemerkosaan terhadap pria.
“Dia tidak pernah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia gay. Dia biasa mengganti rambut dan gaya busananya untuk pulang bertemu keluarganya di Indonesia,” kata rekan Reynhard tersebut.
Bahkan disebutkan oleh rekan-rekannya, Reynhard pernah dijodohkan dengan seorang gadis di Indonesia.
Baca: Rekan Reynhard Sinaga Sebut si Predator Setan Ganti Gaya Busana & Rambut saat Bertemu Keluarga
Keluarga menginginkan Reynhard untuk menikah dan memiliki keluarga.
Berbicara tentang kehidupan Reynhard Sinaga di Manchester, detektif senior penyelidik Inspektur Zed Ali, mengatakan kepada Manchester Evening News:
“Dia pergi ke tempat ibadah dan melakukan beberapa pekerjaan sukarela, melakukan pelayanan dan mengajar di beberapa kelas," kata Zed Ali menirukan keterangan rekan-rekan si Predator Setan.
“Dia melihat dirinya sebagai gay secara terbuka."
"Dia menyukai kenyataan bahwa tempat ibadah yang dikunjunginya menerimanya sebagai pria gay dan juga pria dari negara lain dengan terbuka," ungkapnya.
Reynhard bahkan membicarakan soal gay dalam disertasinya.
"Itu alasan yang sama dia keluar di Gay Village - dia hanya menikmati berada di Inggris dan Manchester tempat dia diterima sebagai pria gay," katanya.
Disebutkan Reynhard Sinaga pertama kali tiba di Inggris pada tahun 2007 dengan visa pelajar dan pindah ke Manchester, Inggris sebagai mahasiswa Sosiologi di universitas wilayah setempat.
Baca: Sebut Agak Aneh, Pria Ini Ceritakan Pertemuan dengan Reynhard Sinaga Usai Berkirim Pesan di Tinder
Baca: Pengakuan Pelapor Pertama Reynhard Sinaga, Pukul Pelaku hingga Diteriaki Penyusup
Dia kemudian memulai gelar PhD di bidang Geografi Manusia di Universitas Leeds.
Pada saat penangkapannya, ia sedang mengerjakan tesisnya, berjudul: 'Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari di kaum gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester'.
Dalam banyak hal, Sinaga menampilkan dirinya sebagai siswa biasa.
Dia menghabiskan banyak waktu dengan teman-temannya, pergi minum-minum, minum kopi, dia bahkan punya pekerjaan paruh waktu di JD Sports.
Teman-teman percaya bahwa dia adalah pria yang ramah dan suka bergaul.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)