Iran Bombardir Pangkalan Militer AS di Irak, Donald Trump Diserang Lawan Politiknya di Dalam Negeri
Lebih lanjut, Elizabeth Warren juga mengingatkan Trump bahwa sesungguhnya rakyat di AS tidak menginginkan perang dengan Iran terjadi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, AS - Kompetitor Presiden Donald Trump dari Partai Demokrat mengambil langkah terukur setelah Iran melepaskan rudal ke dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) atas serangan udara yang menewaskan Kepala Pasukan Quds Mayjen Qassem Soleimani awal tahun ini.
Dikutip dari ABCNews.go.com, setelah berhari-hari mengecam presiden AS atas kebijakan luar negerinya, Senator Massachusetts Elizabeth Warren memberikan pesan kepada Trump pada Selasa (7/1/2020) malam, tepat setelah Iran menembakkan rudal ke situs militer AS di Irak,
Dia menyebut Trump membuat negara adidaya itu menjadi lebih dekat ke tepi perang.
"Ketiga saudara lelaki saya semuanya bertugas di pangkalan militer itu. Saat ini, hati dan doa saya bersama militer kami dan dengan keluarga mereka, di Irak dan di seluruh dunia," katanya kepada pendukungnya di Kota New York.
Baca: Sebelum Serang Pangkalan AS, Iran Sempat Mempertimbangkan 13 Skenario Balas Dendam
Lebih lanjut, Elizabeth Warren juga mengingatkan Trump bahwa sesungguhnya rakyat di AS tidak menginginkan perang dengan Iran terjadi.
"Tetapi ini adalah pengingat, mengapa kita perlu mengurangi ketegangan di Timur Tengah. Rakyat Amerika tidak menginginkan perang dengan Iran," katanya memperingatkan.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump memberikan respon terhadap serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Ain Al Asad Provinsi Anbar, Irak.
Dikutip dari TheGuardian.com, Trump melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump menyebut pascaserangan rudal Iran, kondisi masih baik-baik saja dan saat ini pihaknya masih memperhitungkan jumlah korban dan kerusakan yang diterima.
"Semuanya baik-baik saja meski ada misil yang diluncurkan ke dua pangkalan militer AS di Irak. Saat ini perhitungan korban dan kerusakan masih dilakukan, dan sejauh ini masih baik-baik saja," kata Trump di akun Twitter-nya.