Pakar Ungkap Serangan Mengerikan Iran yang Sempat Membuat Amerika Kedodoran, Bukan Rudal
Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia Abdul Muta'ali memberikan tanggapan terkait aksi balas dendam Iran ke Amerika Serikat.
Editor: Lita Andari Susanti
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia Abdul Muta'ali memberikan tanggapan terkait aksi balas dendam Iran ke Amerika Serikat.
Seperti diketahui aksi ini merupakan dampak dari serangan rudal Amerika Serikat yang menewaskan Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani dan Kepala Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
Akibat hal ini Iran lantas melakukan serangan balasan ke pangkalan militer AS di Ain Al Asad Provinsi Anbar Irak menggunakan rudal jelajah.
• Buntut Pembunuhan Qassem Soleimani, Iran Beri Peringatan untuk Sekutu Amerika di Timur Tengah
• Tanggapi Ketegangan Iran-AS, SBY: Saya Berhak Cemas, Pemimpin Dunia Tak Boleh Lakukan Pembiaran
• Ketegangan Iran dan AS Meningkat, FAA Larang Maskapai Terbang di Atas Wilayah Timur Tengah
TONTON JUGA:
Namun menurut Abdul Muta'ali aksi ini bukanlah pemicu serangan balas dendam yang akan dilakukan oleh Iran.
Abdul mengatakan bahwa Iran akan membuat kalkulasi yang sangat kuat untuk melancarkan aksi balas dendamnya.
"Ini tidak serta merta dilakukan Iran sebagai pemicu serangan balas dendam yang sangat masif, Iran akan melakukan kalkulasi yang sangat kuat," ungkap Abdul Muta'ali, dilansir dari Youtube tvOneNews.
Tak hanya itu Abdul Muta'ali menyebutkan bahwa serangan rudal ini bukanlah serangan kuat yang dilakukan Iran.
Akan ada serangan yang lebih membahayakan lagi yang dapat membuat Amerika kedodoran.
Baca selengkapnya>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.