Sebelum Serang Pangkalan AS, Iran Sempat Mempertimbangkan 13 Skenario Balas Dendam
Iran sempat mempertimbangkan 13 skenario balas dendam sebelum akhirnya melakukan penyerangan ke pangkalan AS di Irak, Rabu (8/1/2020).
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, Ali Shamkhani, mengatakan Iran telah membahas 13 skenario balas dendam terhadap Amerika Serikat (AS).
Aksi balas dendam tersebut dilakukan pasca-tewasnya Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).
"AS harus tahu bahwa hingga saat ini, 13 skenario balas dendam telah dibahas dalam pertemuan di dewan," ujar Shamkhani, dilansir Al Jazeera, Selasa (7/1/2020).
Dia mengklaim, plot paling kecil yang nantinya disetujui dewan dan dieksekusi Iran bakal mendatangkan bencana bagi AS.
Pada Selasa, massa dalam jumlah besar berkumpul di Kerman, kota kelahiran Jenderal Qasem Soleimani, untuk mengikuti proses pemakamannya.
Komandan Garda Revolusi Hossein Salami dikutip AFP menyatakan, kepala Pasukan Quds itu dibunuh AS secara tidak adil.
Dalam prosesi itu, Salami menuturkan bahwa proses untuk "mengusir Washington dari kawasan Timur Tengah" telah dimulai.
"Prinsip kami tegas. Kami akan memberi tahu musuh kami jika mereka menyerang lagi, kami akan menghancurkan apa yang mereka sayangi," ancamnya.
Murid-murid sekolah ikut dalam massa tersebut, dan meneriakkan yel-yel "Matilah Amerika" sepanjang proses pemakaman
Salah satu pelayat menyatakan, Soleimani dicintai tak hanya di Iran.
Namun juga dunia, dan menjaga keamanan dunia Muslim, terutama Iran.
Pelayat bernama Sara Khaksar itu berujar, tewasnya jenderal 62 tahun itu telah "memanaskan darah orang-orang Iran".
"Beliau adalah pria hebat yang selalu siap membela baik saat perang atau pun tidak."
"Jadi, kematiannya harus dibalaskan," ujar remaja 18 tahun itu.