Kepala Rudal Ditemukan di Dekat Pesawat Berpenumpang 176 Orang yang Jatuh di Iran
Di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, belum satupun bukti mengerucut terkait kedua peristiwa tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berharap negaranya dapat terlibat dalam proses investigasi pesawat yang jatuh itu.
• Tanggapi Aksi Balasan Iran, Donald Trump: Kami Punya Militer Paling Kuat dan Lengkap di Dunia!
Justin Trudeau juga menawarkan bantuan teknis.
Sebelumnya, sebanyak 167 penumpang pesawat Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752 yang jatuh di dekat Bandara Teheran, Iran, dilaporkan tewas.
Kedutaan Besar Ukraina dilaporkan sedang mengumpulkan daftar penumpang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Boeing 737 itu.
Sebelumnya, pesawat Boeing 737 asal Ukraina berisi 180 penumpang, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini Iran di Teheran, Rabu (8/2/2020) pagi.
Belum ada perincian lebih lanjut sejauh ini mengenai kemungkinan korban dalam kecelakaan itu.
Tim investigasi dilaporkan sudah berada di lokasi.
Dikutip Wartakotalive dari sputniknews.com, pesawat itu menuju ke Kiev, Ibu Kota Ukraina.
"Layanan mengatakan mereka melihat pesawat lepas landas tetapi kemudian berhenti mengirim data."
Kecelakaan pesawat ini terjadi saat Iran tengah gencar melakukan serangan udara ke pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) di Irak.
Saksi mata
Dikutip dari VOA Indonesia, seorang saksi mata mengatakan kepada televisi Iran bahwa bagian kanan dan ekor pesawat penumpang Ukraina yang jatuh hari Selasa (7/1/2020) tampak terbakar.
Pilotnya juga tampak berusaha supaya pesawat itu tidak menimpa rumah-rumah dibawahnya.
Pesawat Boeing 737 itu, tambahnya, jatuh di sebuah lapangan bola dekat sebuah taman.
Ada spekulasi dalam media sosial bahwa rudal pertahanan udara Iran mungkin menghantam pesawat itu.