Pasca-Kematian Qasem Soleimani, Kim Jong Un Muncul ke Publik, Sempat Dirumorkan Sembunyi
Kim Jong Un akhirnya muncul ke publik pasca-kematian Qasem Soleimani. Sebelumnya, ia sempat dirumorkan bersembunyi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Justru, masalah penyerangan tersebut hampir tidak terekspos oleh jaringan propaganda Korea Utara.
Lembaga penyiaran negara KCNA hanya menulis laporan kecil kemarin yang mengabarkan bahwa China dan Rusia telah mengutuk serangan AS di Baghdad tersebut.
Para korban serangan itu tidak disebutkan namanya dan tidak ada kepekaan terhadap serangan itu.
Pada hari Selasa (7/1/2020), laporan singkat lain hanya menggambarkan demonstrasi anti-perang di ibukota AS.
Sementara itu, kemunculan Kim Jong Un tersebut terjadi di tengah laporan bahwa Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan telah menyimpulkan bahwa 'mustahil' bagi Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
Temuan itu dijelaskan oleh seorang pejabat NIS kepada Lee Eun Jae, anggota oposisi di Majelis Nasional Selatan.
Lee Eun Jae diberitahu bahwa Korea Utara percaya keamanan masa depannya tidak akan pernah bisa diserahkan.
Sehingga metode negosiasi yang melibatkan pertukaran senjata nuklir untuk sanksi tidak mungkin dilakukan.
Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Al Quds Garda Republik Iran Terbunuh di Baghdad Irak pada Jumat, 3 Januari 2020
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Mayjen Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Al Quds Garda Republik Iran, dikabarkan tewas di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020).
Dilansir laman berita Sputniknews.com, selain Soleimani, turut terbunuh Deputi Komandan Shiah Popular Mobilization Forces (PMF) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.
Mereka tewas menyusul serangan roket yabg diarahkan ke iring-iringan kendaraan yang membawa mereka.
Sejumlah pengawal dari PMF juga tewas.
Menurut laporan televisi Al Sumaria, 12 tentara Irak juga terbunuh dalam operasi rahasia yang diduga dilakukan pasukan AS dan Israel.
"Amerika dan Israel bertanggubgjawab atas pembunuhan para mujahidin ini, Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," kata juru bicara PMF, Ahmed al-Assadi dikutip Reuters.
Qassem Soleimani merupakan tokoh sangat penting yang diincar pasukan AS dan Israel.
Ia berperan memimpin pasukan dan milisi yang diterjunkan dalam perang di Suriah maupun Irak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)