Tanggapi Pernyataan Donald Trump, Komandan Iran Janjikan Pembalasan Keras
Pernyataan Abdollah Araghi tersebut disampaikan setelah Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya bahwa Teheran "mundur"
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Pernyataan Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump mengatakan Iran tampaknya akan mundur setelah membombardir dua pangkalan udara AS di Irak, tepatnya di Irbil dan Al Asad yang terletak bagian barat dan utara Baghdad.
Pernyataan tersebut dikatakan Trump dalam pidatonya yang disiarkan televisi Gedung Putih pada Rabu (8/1/2020).
"Iran tampaknya akan mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak terkait," kata Donald Trump saat berpidato di Gedung Putih.
Dalam serangan rudal balistik Iran itu, Trump mengklaim tidak ada nyawa tentara AS ataupun Irak yang hilang.
Tak hanya itu, serangan rudal yang merupakan balas dendam atas kematian Jenderal Qassem Soleimani dikatakannya hanya membuat pangkalan-pangkalan udara AS di Irak alami sedikit kerusakan.
Lebih lanjut, Presiden AS itu kembali menegaskan bahwa pihaknya, baik dalam segi ekonomi dan militer, memiliki kekuatan yang hebat.
"Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik. Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya."
Diketahui, pangkalan udara AS di Irbil dan Al Asad diserang pada Rabu pagi waktu setempat.
Iran mengatakan pihaknya serangan rudal balistik tersebut sebagai pembalasan atas terbunuhnya Jenderal Iran Qasem Soleimani dalam serangan rudal AS pekan lalu.
Serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan tokoh-tokoh milisi yang didukung Iran di Ibu Kota Irak, Baghdad, berdampak besar di tengah hubungan yang sudah memburuk antara Iran dan AS.
Menlu Iran: kami membela diri
Sementara, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga menuliskan cuitan setelah serangan balas dendam terjadi.
Zarif mengatakan serangan dilakukan dalam rangka pembelaan diri, bukan untuk memulai perang.