Berseberangan dengan Erdogan, Mantan Striker Turki dan Inter Milan Diteror dan Jadi Pengungsi
Mantan pesepak bola Turki Hakan Sukur menyatakan, dia menjadi sopir taksi online karena Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pesepak bola Turki Hakan Sukur menyatakan, dia menjadi sopir taksi online karena Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Pemain berposisi striker itu mengaku, dia tinggal di AS dengan menjual buku dan jadi sopir demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pesepak bola berusia 48 tahun itu menyatakan, dia melakukannya sejak mengasingkan diri dari Turki, dilaporkan Football Italia Senin (13/1/2020).
Sempat terpilih sebagai anggota Parlemen Turki, hidup mantan penyerang Inter Milan dan Parma itu berbalik setelah berselisih dengan Erdogan.
Kepada media Jerman Welt am Sonntag, dia menuturkan mendapatkan berbagai ancaman sejak memutuskan berpisah dari sang presiden.
"Butik istri saya dilempari batu.
Kemudian anak saya mendapatkan pelecehan di jalan," kata pria yang tinggal di Washington itu.
Pelecehan yang diterima Hakan Sukur dan keluarganya terus berlanjut setelah Hakan keluar dari AKP, di mana dia mengklaim ayahnya sempat dikunci.
Posisi ayah Hakan adalah tahanan rumah setelah dilepaskan dari penjara karena positif menderita kanker.
Demikian juga dengan ibunya.
Puncaknya adalah ketika dia dituduh sebagai orang yang berpartisipasi dalam rencana menggulingkan sang presiden 2015 silam.
"Tak ada yang tersisa di dunia ini.
Erdogan sudah merenggutnya dari saya," kata Hakan sebagaimana dilaporkan Goal.
"Kebebasan saya, hak untuk menyampaikan apa yang saya alami, mengekspresikan diri, maupun hak untuk bekerja," jelasnya.