Malaysia Tingkatkan Kewaspadaan Cegah Masuknya Virus Misterius Mirip SARS
Di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), dinas kesehatan setempat menempatkan tenaga medis yang siaga tinggi untuk periksa penumpang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia meningkatkan kesiagaan terhadap penyebaran virus corona misterius mirip pneumonia di semua titik masuk internasional. Termasuk di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Di sana, Dinas Kesehatan telah menempatkan tenaga medis yang siaga tinggi untuk memeriksa tiap penumpang yang tiba di Malaysia bebas dari wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina.
Dalam postingannya di Facebook, Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, pusat karantina kesehatan di terminal KLIA berada dalam kewaspadaan yang tinggi.
Baca: Waspada Pneumonia Wuhan dari Bandara Hingga ke Berbagai Provinsi di Indonesia
Baca: Resepsi Mewah Guru Geografi Ini Curi Perhatian, Kue Pernikahan Pengantin Berhias Kolam Air Mini
Baca: 7 Cara Alami Mencegah sekaligus Mengobati Penyakit Pneumonia yang Kini Heboh di Tiongkok
Dia mengatakan, berbagai unit kesehatan ditempatkan di bandara dan titik masuk internasional lainnya.
Hal ini penting dalam menjaga negara dari berbagai penyakit menular dari daerah berisiko tinggi.
Media internasional telah melaporkan 139 kasus baru dari virus yang disebut coronavirus selama akhir pekan sejak pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 di Wuhan.
Penyakit ini telah diidentifikasi sebagai coronavirus, yang dapat menyebabkan beragam penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS yang mematikan.
Virus baru ini telah menginfeksi puluhan orang, dan banyak kasus telah dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Pasar tersebut ditutup pada 1 Januari.
SARS - singkatan dari severe acute respiratory syndrome atau sindrom pernafasan akut berat - menyebabkan lebih dari 700 orang meninggal di seluruh dunia selama wabah pada tahun 2002-2003. Wabah tersebut berasal dari China.
Secara total, SARS menginfeksi lebih dari 8000 orang di 26 negara. China telah bebas dari virus tersebut sejak Mei 2004. (BERNAMA/Reuters/Channel News Asia)