Grab Dorong Agenda Teknologi yang Bawa Dampak Positif di World Economic Forum
App serbabisa terkemuka di Asia Tenggara, Grab, bertemu para pemimpin dunia di World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2020).
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, DAVOS - App serbabisa terkemuka di Asia Tenggara, Grab, bertemu para pemimpin dunia di World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2020). Pertemuan lintas negara ini membahas peran dan harapan perusahaan teknologi dalam wujudkan “teknologi yang membawa dampak positif”.
Selain itu, Grab berkontribusi pada pengembangan dua pedoman industri yang menguraikan praktik terbaik di sekitar industri yang tengah berkembang dari platform ekonomi dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Grab juga menyelenggarakan diskusi panel bertajuk “Unlocking technology for Good”, yang dihadiri oleh berbagai figur penting di sektor publik dan swasta, termasuk wakil dari kementerian Indonesia.
Menteri Koordinator Kelautan dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan yang membuka acara ini menyampaikan harapan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah dan sektor swasta dalam "memanfaatkan teknologi untuk kemajuan serta perbaikan ekonomi dan sosial bagi Indonesia".
Baca: Ini Komitmen Grab Cegah Perdagangan Orang Lewat Layanan Digital
“Cara terbaik bagi pemerintah dan pemimpin industri teknologi seperti Grab untuk bekerja sama adalah menggunakan teknologi untuk kebaikan, dan berkomitmen pada tujuan bersama, yaitu membangun generasi penerus, mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memecahkan masalah jangka panjang seperti polusi udara, dengan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” terang Luhut, dikutip dari rilisan pers diterima Tribunnews, Rabu (22/1/2020).
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia yang juga turut serta mengatakan, “Pertama, kami ingin membuat kebijakan yang memfasilitasi pertumbuhan inovasi dan ekonomi berbasis teknologi, termasuk bisnis platform digital seperti Grab. Teknologi akan memainkan peran kunci untuk penerapan Industry 4.0, dan membuka akses ke layanan keuangan bagi semua, untuk membuat inklusi keuangan menjadi kenyataan.”
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, “Kedua, kami ingin peraturan kami ramah bagi investasi, sambil terus menegakkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, khususnya pada masalah perlindungan data."
Group CEO dan co-founder Grab, Anthony Tan memimpin diskusi panel yang juga diikuti oleh Sanjay Poonen, Chief Operating Officer, VMWare; Michael Froman, Chairman of Mastercard Center for Inclusive Growth and Vice-Chairman and President of Strategic Growth; dan Peggy Johnson, Executive Vice President of Business Development, Microsoft.
Anthony mengatakan mengaplikasikan teknologi baru dapat memberikan dampak besar terhadap kehidupan dan sumber penghasilan masyarakat.
Baca: Dukung Program Pemerintah, Grab Mantapkan Langkah Menuju Smart City
"Lebih dari 20% mitra pengemudi kami sebelumnya tidak memiliki pekerjaan sebelum bergabung dalam platform Grab. Dengan membantu lebih banyak masyarakat memiliki sumber pendapatan, Grab berkontribusi hampir US$6 miliar terhadap perekonomian Asia Tenggara pada tahun lalu," jelas Anthony Tan, Group CEO & Co-founder Grab, dalam siaran pers, Rabu (22/1/2020).
Anthony melanjutkn, melalui platform World Economic Forum, Grab berkomitmen pada "Perjanjian Prinsip Pengelolaan Platform yang Baik" (The Charter of Principles for Good Platform Work), yang mendukung kebijakan pengelolaan platform digital yang bertanggung jawab, serta memberikan dampak positif bagi pekerja dalam lingkungan platform.
Baca: Pemuda Tuna Rungu Ini Pilih Tinggalkan Garut dan Jadi Ojol di Bandung, Ini Lika-Liku Dia Jadi Ojol
Didukung oleh perusahaan platform global, perjanjian ini bertujuan menyediakan panduan bagi seluruh pihak, termasuk pemerintahan, perusahaan penyedia platform dan juga para pekerja dalam lingkungan platform untuk berkolaborasi pada sebuah inisiatif yang menambah kesejahteraan pekerja, berdasarkan prinsip-prinsip utama platform yang baik. (BJN*)