Lagu 'Gong Xi Gong Xi’ Ternyata Bukan untuk Perayaan Imlek, Rupanya Punya Asal-Usul yang Kelam
Lagu klasik China yang berjudul 'Gong Xi Gong Xi' sudah tidak asing lagi saat perayaan Tahun Baru China, atau Imlek.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Lagu 'Gong Xi Gong Xi’ Ternyata Bukan untuk Perayaan Imlek, Rupanya Punya Asal-Usul yang Kelam](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ternyata-lagu-gong-xi-gong-xi-bukan-untuk-perayaan-imlek.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Lagu klasik China yang berjudul 'Gong Xi Gong Xi' sudah tidak asing lagi saat perayaan Tahun Baru China, atau Imlek.
Namun rupanya dalam lagu tersebut sama sekali tidak berisi tentang Imlek, melainkan memiliki asal-usul yang kelam, karena berhubungan dengan peperangan.
Dilansir dari World Of Buzz, banyak orang gagal paham, dengan lagu Gong Xi Gong Xi, lantraan lagu tersebut sangat riang dan ceria, dan liriknya berisi tentang keselamatan dan harapan yang baik untuk semua orang.
Berdasarkan lirik lagu tersebut tertulis sambutan musim semi untuk beberapa kali, dan diterjemahkan menjadi "angin musim semi yang hangat akan membangunkan bumi", dan dan juga ada lirik yang berarti"menantikan berita musim semi".
Sehingga disebutkan lirik lagu tersebut tidak menyebutkan satu hal pun tentang Tahun Baru Imlek.
Orang-orang salah mengira lagu ini sebagai sambutan musim semi karena Tahun Baru China biasanya disebut sebagai Festival Musim Semi.
Asal-usul dari Peperangan
![Simple Wikipedia
Pembantaian Nanking](https://cdn2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/pembantaian-nanking_20180626_150009.jpg)
Lagu itu diciptakan tertertanggal tahun 1945 ketika China memenangkan Perang Tiongkok-Jepang Kedua, pada perang dunia kedua.
Menurut Britannica, Perang Tiongkok-Jepang Kedua pecah pada tahun 1937 ketika China memulai perlawanan skala penuh terhadap pengaruh Jepang dan ekspansi di wilayahnya.
Selama periode itu, Pembantaian Nanjing (juga dikenal sebagai Pembantaian Nanking) telah terjadi, menewaskan sebanyak 300.000 warga sipil Tiongkok dan menyerahkan pasukan hanya dalam beberapa minggu.
Di atas pembantaian itu, komandan Jepang Matsui Iwane telah memerintahkan untuk memperkosa puluhan ribu wanita.
Sebuah surat kabar menuliskan "Kontes Untuk Mengurangi 100 Orang", sebuah kompetisi brutal di mana dua tentara Jepang saling menantang untuk membantai sebanyak mungkin orang.
Dalam berbagai peristiwa, China menerima bantuan dari luar menjelang akhir periode perang.
Selain itu, Jepang akhirnya menyerah pada 2 September 1945 setelah pemboman atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Dan rupanya lagu 'gong xi gong xi' pun muncul, walaupun gong xi berarti selamat, tetapi asal usul lagu tersebut, yang disusun oleh Chen Gexin pada tahun 1945, sebenarnya dimaksudkan untuk merayakan pembebasan Tiongkok dan kekalahan Jepang pada akhir Perang Tiongkok-Jepang Kedua.
Penggunaan Kunci Minor dalam Lagu
Chen Gexin adalah seorang penulis lagu dan komposer musik Tiongkok yang terkenal.
Selama masa perang, ia dipenjara oleh Tentara Kekaisaran Jepang karena membuat lagu-lagu patriotik.
Setelah menanggung semua kesulitan dan siksaan, Tiongkok telah memenangkan perang dan Chen Gexin menyusun lagu ‘Gong Xi Gong Xi’.
Ada yang mengatakan nada yang ia gunakan dalam lagu itu adalah kunci minor yang biasanya mewakili kesedihan dan kesepian.
Lantaran digunakan sebagai peringatan bagi para prajurit dan orang-orang yang dikorbankan dalam perang, seperti dilansir The Star.
Berikut versi aslinya:
Lagu Gong Xi Gong Xi juga dirilis pada musim semi, yang (seperti yang disebutkan sebelumnya) banyak orang salah mengartikannya sebagai menyambut Tahun Baru China.
Selain itu, lirik dalam lagu menyebutkan beberapa kali tentang penyambutan musim semi dan karenanya, orang-orang telah merevisi lagu itu menjadi lagu yang lebih ceria dan ceria.
Meskipun lagunya memiliki beberapa sejarah kelam, liriknya adalah tentang harapan baik dan selamat.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)