Presiden PKS Kritik Prabowo yang Sering ke Luar Negeri: Sekarang di Dalam Jangan 'Tipis Telinga'?
Partai Keadilan Sejahtera melempar kritikannya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kerap kali ke luar negeri dan tanggapannya soal Natuna.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
Terutama soal alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Memang kita butuh untuk keliling, menjajaki kemungkinan-kemungkinan. Kita harus pelajari alutsista yang ada," ujar Prabowo, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Prabowo mengatakan, Pemerintah Indonesia perlu mendapatkan dukungan dari negara lain untuk membangun kekuatan pertahanan.
Menurutnya, pemerintah perlu menjajaki peluang agar negara-negara lain mau menjual alutsista mereka kepada Indonesia.
"Kita juga harus meminta dukungan dari negara-negara lain karena belum tentu alutsista itu diberi kepada kita untuk dibeli," terang Prabowo.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan mengenai pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kunjungan ke luar negeri yang bisa dilakukan melalui ponsel.
"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri."
"Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya."
"Kunjungan luar negeri bisa melalui ponsel, dunia sudah terkoneksi," kata Mardani, dikutip dari Kompas.com.
Mardani menyebut, kunjungan kerja ke luar negeri mesti memiliki tujuan yang jelas.
Tak hanya itu, Mardani juga berharap ada timbal balik yang setimpal dari kunjungan kerja Prabowo ke tujuh negara tersebut.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan teturn on investment-nya jauh lebih baik."
"Dan semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan," ujar Mardani.
Pernyataan Prabowo Soal Konflik Natuna