TRIBUNNEWS.COM - Ketiga kalinya dalam sejarah, Presiden Amerika Serikat disidang setelah dimakzulkan oleh DPR.

Secara teori, persidangan tersebut dapat membuat Donald Trump lengser sebagai presiden.

Simak ulasan lengkap tentang pemakzulan Presiden Donald Trump sebagimana yang dilansir BBC.com berikut ini.

1. Apa itu Pemakzulan?

Secara sederhana, pemakzulan adalah proses menuntut tokoh senior di pemerintahan saat mereka dicurigai melakukan "pelanggaran" selama menjabat.

Bentuk "pelanggaran" tersebut dapat berupa "pengkhianatan, penyuapan atau kejahatan tinggi dan pelanggaran ringan lainnya".

Setelah seseorang dimakzulkan, mereka kemudian akan diadili.

Para Senat, majelis tinggi Kongres, dan para anggotanya kemudian memutuskan apakah orang tersebut bersalah atau tidak.

Perlu diketahui, ini adalah pengadilan politik, bukan pengadilan pidana.

2. Apa yang Dituduhkan kepada Donald Trump?

Donald Trump dihadapkan pada dua pasal pemakzulan, atau dakwaan.

Donald Trump dituduh menekan Ukraina menggali informasi rahasia tentang Joe Biden dan anaknya, Hunter.

Joe Biden adalah pemimpin Partai Demokrat, lawan Trump dalam pemilihan presiden 2020.

Sementara itu, Hunter bekerja untuk perusahaan Ukraina ketika Joe Biden adalah wakil Presiden AS.

Trump diduga telah menahan jutaan dolar bantuan militer ke Ukraina dan menggantung pertemuan Gedung Putih yang diusulkan presiden Ukraina.

Demokrat mengungkapkan adanya penyalahgunaan kekuasaan, menggunakannya untuk keuntungan politik pribadi dan merugikan keamanan nasional.

Ukraina menggunakan uang itu dalam konfliknya yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Amerika dan Ukraina kemudian saling tawar menawar.

Trump juga dituduh menghalangi Kongres dengan menolak bekerja sama dengan penyelidikan kongres.

Trump membantah melakukan pelanggaran tersebut.

3. Mengapa Ada Persidangan?

Berikut adalah 4 kejadian kunci yang telah terjadi hingga berujung pada persidangan.

- Agustus 2019: Seorang pelapor pelanggaran (whistleblower) membuat tuduhan terhadap Presiden Trump

- Oktober - Desember 2019: Investigasi dilakukan, dengan audiensi di Dewan Perwakilan Rakyat (dikendalikan oleh Partai Demokrat, saingan Trump yang seorang Republik).

- Desember 2019: Pemimpin Demokrat dari DPR melakukan voting untuk dilakukannya pemakzulan terhadap Trump

- Januari 2020: Kasus diserahkan kepada senat (didominasi oleh Partai Republik), di mana persidangan akan dilakukan.

4. Apa yang Dilibatkan dalam Sidang Senat?

Konstitusi AS agak tidak jelas dalam hal mengatur pemakzulan.

Tetapi ada aturan umum yang sebagian besar didasarkan pada pengadilan pemakzulan dari Presiden Andrew Johnson pada tahun 1868.

Saat itu, Andrew Johnson bisa mempertahankan jabatannya.

Presiden lain yang juga menghadapi persidangan pemakzulan adalah Bill Clinton pada 1999.

Ia juga "selamat" dari pelengseran.

Pada hari pertama persidangan, senator harus memberikan suara pada aturan yang dibuat oleh Mitch McConnell, pemimpin Senat Partai Republik.

Hal ini menyebabkan 12 jam perdebatan sengit yang berlangsung hingga larut malam.

Partai Republik, yang merupakan mayoritas di Senat dengan 53 (Demokrat 47 anggota) menolak upaya Demokrat untuk menghadirkan saksi dan dokumen baru pada awal persidangan.

Demokrat tak puas atas keputusan mayoritas itu.

Beberapa aturan lain termasuk: tidak ada tweet langsung dari ruang persidangan, dan tidak ada bahan bacaan dari luar untuk dibawa masuk.

Senator juga tidak diperbolehkan berbicara kepada mereka yang duduk di dekat mereka saat kasus ini sedang didengar.

Senator akan mendengar pernyataan dari kedua belah pihak - jaksa dari Dewan Perwakilan Rakyat dan pengacara dari Gedung Putih - serta dari setiap saksi.

Setelah itu, para senator akan diberikan satu hari penuh untuk berunding sebelum mereka memilih apakah akan menghukum Trump.

5. Bisakah Trump Dilengserkan dari Presiden?

Dua pertiga suara dibutuhkan untuk melengserkan Donald Trump.

Artinya, butuh setidaknya 67 suara.

Namun, Partai Republik yang merupakan partai dari Trump, mendominasi senat dengan 53 anggota.

Sedangkan Partai Demokrat hanya 47 anggota.

Sehingga, butuh 20 orang dari Partai Republik untuk "berkhianat" melengserkan Trump, itu pun jika semua Demokrat setuju akan pelengseran Trump.

Namun, jika Trump benar-benar terbukti bersalah, posisinya sebagai presiden akan digantikan oleh Mike Pence, yang merupakan wakil presiden AS saat ini.

6. Akankah Trump Memberikan Bukti Tidak Bersalahnya?

Tampaknya sangat tidak mungkin pada tahap ini.

Trump dapat memilih untuk tampil di hadapan Senat sendiri.

Tetapi kemungkinan besar pengacaranya, Cipollone dan Sekulow lah yang akan berbicara mewakilinya

Mereka, seperti halnya manajer pemakzulan, dapat menanyai saksi dan menyampaikan pernyataan pembukaan dan penutupan.

Trump sangat ingin Biden bersaksi bersama dengan pelapor asli.

Demokrat ingin beberapa pejabat senior Gedung Putih untuk bersaksi, termasuk mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.

Tetapi Partai Republik di Senat memilih untuk tidak memperkenalkan saksi sama sekali.

Mayoritas senator (setidaknya 51 orang) diperlukan untuk menyetujui apakah saksi (termasuk Trump) akan dipanggil atau tidak.

Senator dapat mengajukan pertanyaan kepada saksi atau penasihat, tetapi hanya dengan mengirimkannya secara tertulis kepada Ketua Mahkamah Agung, John Roberts.

Saksi mana pun mungkin tidak akan muncul di sidang Senat.

Mereka bisa diwawancarai oleh komite pembuat undang-undang.

Rekaman kesaksian mereka akan ditayangkan selama persidangan.

Pada peradilan Clinton, tidak ada saksi yang didatangkan langsung.

7. Kapan Akan Berakhir?

Setelah DPR menyampaikan pasal-pasal pemakzulan kepada Senat (proses seperti ini memakan waktu tiga hari dalam persidangan Clinton), senator harus tetap hadir di persidangan setiap hari kecuali hari Minggu sampai mereka membuat keputusan akhir.

Ini berarti bahwa empat senator Demokrat yang mencalonkan diri sebagai presiden, yaitu Bernie Sanders, Elizabeth Warren, Amy Klobuchar dan Michael Bennet, harus meninggalkan kampanye mereka selama masa persidangan.

Persidangan kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu.

Persidangan Clinton dulu membutuhkan waktu hampir sebulan.

Kini, Demokrat berharap semuanya selesai pada bulan Februari.

Demokrat perlu bersiap untuk pemilihan presiden 2020, termasuk memutuskan calon mereka untuk melawan Trump.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)