Dokter di China Meninggal akibat Virus Corona, Pemerintah Kirim 1.200 Tenaga Medis Tambahan ke Wuhan
Seorang dokter di Hubei Xinhua Hospital, Liang Wudong, meninggal dunia akibat terjangkit virus corona pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter di Hubei Xinhua Hospital, Liang Wudong, dikabarkan meninggal dunia akibat terjangkit virus corona pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.
Wudong menghembuskan napas terakhirnya pada usia 62 tahun.
Hal itu dikabarkan oleh saluran televisi China Global Television Network (CGTN) akun Twitter resminya, @CGTNOfficial.
"Liang Wudong, a doctor at Hubei Xinhua Hospital who had been at the front line of the #CoronavirusOutbreak battle in Wuhan, dies from the virus at age 62 (Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan pertempuran #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal karena virus di usia 62)," tulisnya.
Sementara itu, dilansir dari theguardian.com, Wudong merupakan satu di antara sejumlah dokter yang merawat para korban yang terjangkit virus corona di Wuhan, China.
Kasus kematian Wudong merupakan kasus pertama yang terjadi di lingkungan tenaga medis di Wuhan.
Meninggalnya Wudong juga dianggap sebagai penanda bahwa sistem kesehatan setempat telah kewalahan dan wabah virus corona semakin memburuk.
Pemerintah China Kirim 1.200 Tenaga Medis Tambahan
Pemerintah China pun meningkatkan upaya untuk memerangi epidemi yang berkembang.
Hal itu dilakukan Pemerintah China dengan mengirim 1.200 tenaga medis tambahan ke Wuhan, pusat penyebaran virus corona, untuk meringankan beban tenaga medis di sana.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Tiongkok mengambil langkah untuk mengidentifikasi dan segera mengisolasi kasus-kasus yang diduga sebagai penyebaran virus mematikan ini di kereta api, pesawat terbang, hingga bus.
Langkah tersebut menyusul jumlah kematian akibat virus corona yang meningkat menjadi 41 korban jiwa.
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona pun telah mencapai hampir 1.300 orang.
Pos-pos pemeriksaan pun akan didirikan di tempat-tempat pemberhentian transportasi.
Penumpang dengan dugaan pneumonia akan langsung dilarikan ke pusat medis.
NHC menyebutkan, isolasi kasus-kasus yang diduga sebagai penyebaran virus corona harus diikuti oleh desinfeksi kereta, pesawat, maupun bus.
"Semua departemen transportasi harus secara ketat memperkenalkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian termasuk tindakan penyaringan di bandara, stasiun kereta api, terminal bus, dan pelabuhan," kata NHC, seperti yang diberitakan theguardian.com
"Semua staf yang melayani penumpang harus mengenakan masker," sambungnya.
Staf Medis Terinfeksi
Dilansir dari theguardian.com, meninggalnya Wudong juga membuat publik menyoroti tekanan yang dihadapi oleh staf medis di China.
Media sosial pun dibanjiri dengan unggahan-unggahan yang menunjukkan para pekerja kelelahan berjuang untuk mengatasinya.
Satu foto yang beredar menunjukkan sebuah tanda di pintu masuk kaca rumah sakit di Wuhan yang berbunyi 'Staf medis terinfeksi. Semua janji dibatalkan!'.
Sementara itu, pada unggahan lainnya, diceritakan bahwa sejumlah dokter dan perawat bekerja tanpa makanan atau istirahat yang cukup.
Ada pula unggahan yang menunjukkan upaya lokal dari 4.000 pengemudi sukarela yang telah membantu mendistribusikan pasokan di sekitar kota ke rumah sakit dan tenaga medis.
Beijing News melaporkan, pada Jumat (24/1/2020), terdapat 15 tenaaga medis yang terinfeksi di Wuhan.
Perayaan Imlek Terhambat
Seperti yang diketahui, penyebaran virus corona bersamaan dengan perayaan Tahun Baru imlek.
Diberitakan theguardian.com, wabah ini telah meredam perayaan Tahun Baru Imlek di Wuhan dan di sejumlah negara lainnya.
Di negara setempat, restoran, pasar, dan taman ditutup.
Pertemuan publik pun dilarang dan transportasi umum ditangguhkan.
Banyak warga yang memilih untuk tinggal di rumah.
Sementara itu, antrian panjang dilaporkan terjadi di sejumlah apotek.
Banyak warga yang berdatangan membeli masker wajah dari staf yang mengenakan pakaian pelindung dan sarung tangan.
Di tempat lain di China, Tembok Besar telah ditutup bersamaan dengan ditutupnya Disneyland.
Virus Corona
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, virus corona (2019-nCoV) merupakan virus jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Dilansir dari laman Boldsky, virus corona merupakan jenis penyakit zoonosis, di mana infeksi akan menyebar dari hewan ke manusia.
Ada sekitar enam virus corona yang diidentifilasi dapat mempengaruhi manusia dan menyebabkan gejala ringan hingga parah.
Keenam virus corona tersebut adalah alpha coronavirus (NL63 dan 229E), coronavirus beta (HKU1 dan OC43).
Dan dua lainnya, SARS-CoV (virus corona Sindrom Pernafasan Akut Parah) dan MERS-CoV (virus corona Pernafasan Timur Tengah) dikenal karena gejalanya yang mengancam jiwa.
Virus ini akan menyebar di udara melalui tetesan yang tersebar.
Penyebaran virus corona juga dapat menyebar jika seseorang saling bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, menyentuh benda atau permukaan yang terinfeksi disertai menyentuh hidung atau mulut secara bersamaan.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Lanny Latifah)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenali Virus Corona: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan yang Bisa Dilakukan