Korban Virus Corona Meningkat, 41 Orang Meninggal, Kasus Terbanyak Ada di Wuhan Provinsi Hubei
Hingga Sabtu (25/1/2020), sebanyak 41 orang dilaporkan meninggal karena Virus Corona. Kasus terbanyak terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Virus Corona di China semakin meningkat.
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah daerah, Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, menjadi tempat terbanyak dengan kasus Virus Corona.
Yakni mencapai 572 kasus.
Dilansir AlJazeera, total kasus Virus Corona di China mencapai 1.287 hingga Sabtu (25/1/2020).
Sementara itu, 13 kota di China dilaporkan diisolasi untuk mencegah penyebaran virus.
Mengutip South China Morning Post, hingga Sabtu pagi waktu setempat, 41 orang dilaporkan meninggal karena Virus Corona.
Sebanyak 39 korban berasal dari Provinsi Hubei.
Sementara dua lainnya dari Provinsi Hebei dan Heilongjiang.
Provinsi Hebei diketahui berada di dekat Beijing, sedangkan Heilongjiang berada sekitar 2.400 km dari Wuhan.
Terkait hal tersebut, puluhan juta orang di Provinsi Hubei diisolasi.
Larangan perjalanan telah diberlakukan di sebagian provinsi itu.
Penerbangan, kereta api, bus, dan feri yang menuju atau dari Wuhan telah ditangguhkan.
Padahal Wuhan diketahui merupakan pusat untuk beberapa jalur kereta berkecapatan tinggi.
Kendaraan pribadi dari Wuhan juga semakin diperketat izin berjalannya.
Atas pemerintah Kota Chibi, yang terletak di sebelah Wuhan, kendaraan berplat nomor Wuhan, dilarang untuk masuk stasiun pengisian bahan bakar di kota tersebut.
Tak hanya itu, 18 provinsi di China lainnya juga telah mencanangkan tanggap darurat kesehatan masyarakat.
Acara publik, bisnis, dan sekolah bisa ditangguhkan, juga warga-warga kemungkinan akan dikarantina.
Dilansir South China Morning Post, Virus Corona tampaknya telah menyebar hingga benua Eropa.
Kasus Virus Corona pertama di Eropa, dilaporkan terjadi di Prancis pada Jumat (24/1/2020).
Sebanyak tiga orang tengah menjalani perawatan dengan dugaan terjangkit virus tersebut.
Dua dirawat di rumah sakit di Paris, satu lainnya di Bordeaux barat daya Prancis.
Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn, mengatakan pasien di Bordeaux baru saja kembali dari China sekitar dua hari lalu.
Pasien berusia 48 tahun tersebut diketahui juga sempat berkunjung ke Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona.
Selain Prancis, seorang siswa Nepal yang pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek juga dinyatakan positif Virus Corona.
Dilansir Reuters yang dikutip South China Morning Post, siswa tersebut merupakan murid di sebuah sekolah di Wuhan.
Penyebaran Virus Corona Sejauh Ini
Tiga negara di Asia Tenggara telah melaporkan adanya kasus Virus Corona.
Di Vietnam, dua orang asal "Negeri Panda" mendapat perawatan di rumah sakit setelah hasil tes menunjukkan mereka mengidap virus itu.
Kedua korban yang menderita Virus Corona merupakan ayah dan anak dengan lokasi kejadian di Ho Chi Minh City, dilaporkan AFP, Kamis (23/1/2020).
Si anak terpapar entitas dengan kode 2019-nCov itu dari ayahnya yang diketahui baru pulang dari Wuhan, kota asal muasal penyebaran virus itu, pada 13 Januari.
Si ayah dirawat pada 17 Januari setelah mengalami demam, beberapa hari sebelum putranya menunjukkan gejala yang sama.
Dalam keterangan otoritas kesehatan Vietnam, mereka langsung dikarantina dan positif terkena Virus Corona setelah dilakukan tes.
"Pasien menunjukkan pemulihan bagus. Demam mereka menurun, dan mereka bisa makan sekarang," kata Dokter Nguyen Ngoc Sang.
Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Truong Son menyatakan, dia meminta warga melakukan persiapan untuk mencegah penyakit itu menyebar.
"Kami bakal melakukan tes bagi mereka yang diduga terinfeksi, jadi kami bisa mendeteksinya dengan cepat," paparnya.
Selain di Vietnam, kasus positif lain di Asia Tenggara adalah di Singapura, korbannya adalah kakek berusia 66 tahun.
Dia diketahui datang ke Singapura pada Senin (20/1/2020) bersama sembilan orang lainnya. Mereka diyakini adalah turis yang berlibur.
Korban mengeluh sakit tenggorokan ketika berada di dalam pesawat.
Awalnya, dia tidak mengalami demam. Namun, sehari kemudian demam menyerang tubuhnya disertai dengan batuk.
Dua hari berselang, pria ini mengunjungi Singapore General Hospital (SGH), dimana dia dengan kilat diisolasi.
Tim dokter curiga pria itu telah tertular virus yang juga bernama 2019-nCoV itu.
Rumah sakit mendiagnosis pria itu terkena pneumonia, dan segera melaporkan kasusnya ke Kementerian Kesehatan Singapura.
Dia dipastikan terinfeksi Virus Corona pukul 18.00.
Saat ini, dia diisolasi dan dalam kondisi stabil. Yang bersangkutan dipastikan tidak berbahaya untuk keselamatan publik.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Negara Asia Tenggara Umumkan Kasus Positif Virus Corona"
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)