Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video! Korban Virus Corona Bertumbangan di Jalanan Kota Wuhan China

Tampak pula orang-orang yang terinveksi virus berbaring di lantai rumah sakit dan bahkan ada yang tumbang di trotoar kota.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Video! Korban Virus Corona Bertumbangan di Jalanan Kota Wuhan China
Capture Youtube The Global
Seorang warga Wuhan China tumbang di jalanan diduga terivensi virus Corona. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video yang dirilis di media sosial memperlihatkan sejumlah warga Wuhan, sebuah kota di China, tumbang di jalan raya diduga akibat terserang virus Corona.

Wuhan kota berpenduduk 11 juta jiwa itu merupakan sumber pertama kali virus ini ditemukan.

Data terakhir mencatat, 41 orang meninggal dunia di Wuhan akibat virus mematikan ini.

Ribuan lainnya diduga telah terinveksi.

Dari instagram dan youtube yang diposting warganet dan sejumlah media internasional memperlihatkan situasi di Wuhan benar-benar mencekam.

Baca: Korban Virus Corona Meningkat, 41 Orang Meninggal, Kasus Terbanyak Ada di Wuhan Provinsi Hubei

Nonton video-nya :

Media internasional menyebut Wuhan seperti kota Zombie.

Berita Rekomendasi

Orang-orang takut keluar rumah kuatir tertular virus.

Kota sepi dan hanya rumah sakit atau klinik terlihat orang antre untuk berobat.

Semua warga menggunakan masker.

Petugas medis bahkan menggunakan pakaian antivirus 'jas azmat' untuk menghidari terkena virus mematikan itu.

Pemandangan menakutkan yang terlihat di Wuhan dalam pekan ini.

Tampak pula orang-orang yang terinveksi virus berbaring di lantai rumah sakit dan bahkan ada yang tumbang di trotoar kota.

Kota sepi

Emoriz Cong adalah warga China yang baru datang ke kota Wuhan tiga hari lalu untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya.

Tapi sekarang ia tidak bisa kembali ke Beijing, karena ada larangan meninggalkan kota Wuhan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.

Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.

Saat ini 600 orang sudah terjangkit virus corona dengan gejala seperti pneumonia. 18 orang dilaporkan tewas.

Jumlah populasi di kota metropolitan ini mencapai lebih dari 11 juta orang, lebih banyak dibandingkan kota New York dan London. 

Meski bukan kota yang terbesar di China, Wuhan termasuk metropolitas jika gunakan standar kota dunia. (Foto: Wikimedia Commons)
Meski bukan kota yang terbesar di China, Wuhan termasuk metropolitas jika gunakan standar kota dunia. (Foto: Wikimedia Commons) ()

Kepada ABC, Emoriz mengatakan baru tahu seberapa bahayanya virus corona ketika sudah dalam kereta menuju Wuhan.

Ia tidak melihat banyak orang menggenakan masker saat berada di kereta, beruntung temannya memberi tahu jika masker sudah habis di toko-toko Wuhan, sehingga ia membeli beberapa kotak dari Beijing.

Orang tuanya juga sudah siap siaga dengan menyimpan persediaan makanan sebelum Imlek, karena sekarang toko-toko sudah banyak yang "tutup untuk alasan steril".

Masyarakat di Wuhan tidak dapat mengakses kereta dan bus ke luar kota, pesawat tujuan domestik dan internasional serta transportasi laut juga ditutup.

Transportasi dalam kota, seperti bus dan kereta bawah tanah juga dilaporkan tidak beroperasi.

Kejadian ini menimbulkan kebingungan juga bagi Bruce Lu, yang bekerja di Beijing, tapi sekarang berada di Wuhan untuk merayakan Imlek.

Bruce sedang berada di kawasan Yichang untuk mengunjungi kakeknya dan ia tidak dapat pulang ke Beijing karena tak ada transportasi.

Para pekerja dan pelajar internasional yang sedang berada di Wuhan kini hanya menggandalkan informasi dari perwakilan negara masing-masing,

Jalanan yang sepi setelah warga diminta untuk tidak meninggalkan kota Wuhan. (Foto: Ancilla Delai)
Jalanan yang sepi setelah warga diminta untuk tidak meninggalkan kota Wuhan. (Foto: Ancilla Delai) ()

Sejauh ini mereka hanya diperingatkan untuk tidak meninggalkan rumah.

Ancilla Delai adalah salah satu siswa dari Papua Nugini yang mengatakan situasi di Wuhan sangatlah menegangkan, terutama setelah larangan meninggalkan kota diberlakukan.

Daniel Pekarek, pelajar dari Republik Ceko di Universitas Wuhan mengatakan situasi darurat ini seperti cerita di film Resident Evil.

Film ini menceritakan warga di sebuah kota fiktif yang terkena virus dan mengubah mereka menjadi zombie.

Hingga kini, kurang lebih 18 juta orang yang tersebar di kota Wuhan, Huanggang dan Ezhou tidak diizinkan meninggalkan ketiga kota itu.

Masyarakat di lima kota lainnya di Hubei seperti Chibi, Xiantao, Qianjiang, Zhijang dan Lichuan diperkirakan juga akan segera dilarang meninggalkan kota, seperti dilaporkan South China Morning Post.

Sementara itu, delapan negara di dunia telah melaporkan warganya yang terkena virus.

Rata-rata pengidap virus corona ini adalah warga asal Wuhan atau pengunjung dari kota lain yang baru tiba di sana. 

Kota sepi

Dikutip dari BBC Indonesia, Kota Wuhan, yang menjadi sumber virus, dan telah menyebabkan 18 orang meninggal dunia, aksesnya ditutup untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

Penutupan ini dilakukan di tengah rencana sebagian besar warga Wuhan, yang berjumlah 11 juta, mempersiapkan perayaan Imlek.

Seorang warga Wuhan yang tidak disebutkan namanya mengatakan keluarganya  berencana tinggal di rumah, tidak membawa anak-anak ke luar rumah.

"Kami akan fokus pada kebersihan, serta beberapa latihan ringan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita," ujarnya.

Sejumlah mahasiswa telah membeli tiket untuk pulang ke kampung halaman untuk merayakan Imlek, tetapi mereka memutuskan tidak bisa pergi sekarang.

"Semua orang terjebak di sini dan tidak bisa pergi," katanya. 

Mereka  takut akan terjadi sesuatu pada anak-anak.

"Saya khawatir dengan jumlah kematian yang terus meningkat," katanya. 

jadi kita hanya bisa mengobati secara simtomatik - mengurangi demam dan jangan sampai mengalami dehidrasi."

"Saya pergi ke supermarket untuk membeli makanan, tetapi tidak ada yang tersisa - tidak ada sayuran - dan di mana-mana pusat penjualan makanan tutup," katanya. 

Barang-barang kebutuhan hidup di supermarket diborong warga.
Barang-barang kebutuhan hidup di supermarket diborong warga. ()

Hari ini, semenjak pukul 10:00 pagi, semua akses keluar-masuk kota telah ditutup - tidak ada orang yang masuk atau keluar. Orang tidak diizinkan pergi. Kami tidak tahu berapa lama ini akan berlangsung.

Biasanya, Wuhan adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali.

"Saya bangga dengan profesi dokter.

Tetapi saya khawatir ini akan semakin buruk. Tidak ada obat anti-virus, jadi kita hanya bisa mengobati secara simtomatik - mengurangi demam dan jangan sampai mengalami dehidrasi.

Saat ini, semua orang fokus kepada upaya pencegahan," ujarnya. 

Sumber: Daily Mirror/ABC Australia/BBC Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas