Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Virus Corona Bertambah, Orangtua Mahasiswa Aceh di Wuhan Minta Jokowi Pulangkan Anak Mereka

Baru-baru ini, beberapa negara di dunia dibuat khawatir dengan menyebarnya virus corona. Virus tersebut pertama kali muncul di Kota Wuhan China.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Korban Virus Corona Bertambah, Orangtua Mahasiswa Aceh di Wuhan Minta Jokowi Pulangkan Anak Mereka
tribunnews.com/ist
Pakar kesehatan China telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian termasuk salah satunya bioskop untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berakibat pada meruginya beberapa bioskop di seluruh China. 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, beberapa negara di dunia dibuat khawatir dengan menyebarnya virus corona.

Virus tersebut pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua mahasiswa asal Indonesia yang anaknya tengah menuntut ilmu di China.

Bahkan pihak orangtua meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memulangkan seluruh mahasiswa ke tanah air.

Dikutip dari Kompas.com, orangtua mahasiswa asal Aceh yang hingga saat ini masih terisolasi di Wuhan, meminta Presiden Jokowi untuk memulangkan sang anak ke Indonesia.

Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.
Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut. (For Serambinews.com)

Ibu dari Hayatul Hikmah, mahasiswi Aceh yang berkuliah di Huazhong University of Science and Technology, Rosnawati khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya.

Hal tersebut lantaran, merebaknya virus corona di Wuhan, China.

Berita Rekomendasi

Hayatul Hikmah saat ini tengah menempuh pendidikan di HUS jurusan psikologi semester satu.

Universitas tersebut berada di Provinsi Hubei, China.

"Saya harap Presiden dan Gubernur Aceh memulangkan anak kami dari sana untuk sementara waktu, ini sungguh menakutkan," kata Rosnawati.

Rosnawati mengaku kebingunga, pasalnya dari pihak Pemerintah Aceh belum melakukan komunikasi dengan orangtua mahasiswa yang berkuliah di Provinsi Hubei, China.

"Anak saya di asrama, tidak keluar rumah, mereka krisis makanan karena minimarket tutup," terangnya.

Dalam hal ini, otoritas China melakukan karantina kepada para mahasiswa di asrama masing-masing.

Selain itu, tidak ada pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan untuk mahasiswa asal Indonesia di Wuhan.

"Semoga pemerintah segera memulangkan anak kami, agar kami tidak khawatir dan tenang.

Meski hingga kini, kondisi anaknya dan mahasiswa asal Indoensia yang lain dalam kondisi sehat, namun ia tetap meminta pemerintah untuk memulangkan mereka.

"Namun melihat Wuhan atau Provinsi Hubei, China, kami harap itu dipulangkan saja."

"Pemerintah cari cara agar memulangkan anak kami," ujar Rosnawati.

Kondisi Terkini Para Mahasiswa

Sementara itu, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok yang juga mahasiswa di Wuhan, Ahmad Syafuddin Zuhri menyebut, semua mahasiswa di Tiongkok, termasuk Wuhan dalam kondisi baik.

Ia menyebutkan, ada sekira 15.000 mahasiswa asal Indonesia di Tiongkok, sementara di Wuhan sendiri ada sekira 200 mahasiswa.

Diketahui, jumlah korban meninggal akibat terjangkit virus corona meningkat, dari yang sebelumnya 41 orang menjadi 56 orang, Minggu (26/1/2020).

Dikutip dari Kompas.com, Virus tersebut telah menginfeksi sedikitnya 2.000 orang di China.

Berdasarkan catatan Komisi Kesehatan Nasional, terdapat korban baru di mana 15 orang meninggal, dengan munculnya 688 kasus yang telah positif.

Di antara 15 korban tewas yang baru, 13 di antaranya berasal dari Hubei.

Provinsi tersebut adalah tempat virus corona pertama kali menyebar pada akhir tahun 2019.

Komisi Kesehatan Nasional menyatakan, bahwa mereka telah menerima laporan adanya 1.975 kasus virus corona.

Pada Senin (27/1/2020), Pemerintah China mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa bertambah menjadi 80 orang.

Artinya dalam waktu 24 jam ada 24 kasus kematian baru.

Selain itu, jumlah korban yang terinfeksi pun melonjak tajam menjadi 2.744 pasien.

Dalam konferensi pers pada Sabtu (25/1/2020), Presiden Xi Jinping telah memperingatkan, bahwa China bakal menghadapi suasana berkabung.

Hal tersebut lantaran pesatnya penyebaran virus corona di China.

Sebagai tindakan preventif, Pemerintah China tekah memutuskan menutup Wuhan dan sejumlah kota di sekitarnya.

Hal tersebut dilakukan agar virus tersebut tidak terus memakan banyak korban.

Selain itu, China juga telah membangun rumah sakit baru dengan kapasitas hingga 1.000 tempat tidur.

Rumah sakit ini bakal berfungsi selama 10 hari ke depan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Mahasiswa Aceh: Pak Jokowi, Pulangkan Anak Kami dari Wuhan..."

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[UPDATE] Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang di China, Hampir 2.000 Orang Terinfeksi"

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Masriadi/Ardi Priyatno Utomo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas