Rusia Serang Pokrovsk Dengan Bom Berpemandu dan Drone, 7.000-an Warga Sipil Masih di Dalam Kota
Pasukan Rusia terus mengepung para pejuang Ukraina di Kota Pokrovsk, Donetsk barat, Ukraina timur.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasukan Rusia terus mengepung para pejuang Ukraina di Kota Pokrovsk, Donetsk barat, Ukraina timur.
Mereka telah datang dari arah barat daya, selatan dan timur kota gudang logistik di Donetsk tersebut pada Jumat (7/1/2025) pagi.
Peta militer publik Ukraina, Deep State, dikutip dari Strana menyebutkan Federasi Rusia maju ke barat daya, menuju Udachny, dan ke timur, menuju jalan raya menuju Konstantinovka.
Sementara Kepala Administrasi Militer Pokrovsk Serhii Dobriak, melaporkan pasukan Rusia terus mengintensifkan serangan mereka terhadap kota tersebut.
Kota tersebut kekurangan listrik, gas, dan air.
Dobriak dalam siarannya di Radio Svoboda mengatakan, pasukan Rusia berjarak kurang dari tiga kilometer dari Pokrovsk, Dobriak menekankan.
"Situasi terkait serangan semakin memburuk; serangan semakin sering terjadi dan melibatkan bom udara berpemandu dan artileri. Drone FPV khususnya sangat merepotkan. Tidak ada tempat di kota tersebut yang tidak terus-menerus diserang oleh artileri atau drone," ujar Dobriak dikutip dari Strana.
Dobriak menambahkan bahwa sekitar 7.000 orang masih tinggal di kota tersebut meskipun kekurangan listrik, gas, dan air, yang telah terputus selama musim panas.
Meskipun keadaannya sulit, beberapa apotek dan rumah sakit tetap buka di kota tersebut, serta satu kantor pos Ukrposhta, layanan pos nasional Ukraina, dan beberapa toko.
Dobriak menjelaskan, evakuasi warga masih berlangsung, meskipun mereka sekarang mengambil pendekatan yang sedikit berbeda.
Tim evakuasi tidak lagi menggunakan titik kumpul warga, namun warga dijemput berdasarkan alamat dari rumah mereka. Mayoritas dari mereka dibawa ke Pavlohrad di oblast Dnipropetrovsk, tempat mereka menjalani pendaftaran.
"Dalam sebulan, mereka menerima 10.800 Hryvnia Ukraina [stara Rp 4 juta] dalam bentuk dana 'dukungan' dari mitra asing. Orang-orang tersebut menetap di fasilitas tempat tinggal kelompok seperti sekolah dan akomodasi mahasiswa," ujarnya.
Sementara bagi warga yang berusia pra-pensiun dengan kebutuhan khusus, penyandang disabilitas, dan mereka yang tidak dapat menyewa tempat tinggal akan dibantu oleh keluarganya.
"Pemerintah Ukraina akan mendukung mereka dengan pembayaran untuk orang-orang yang mengungsi di dalam negeri, dan pekerja bantuan kemanusiaan kami melakukan pembayaran satu kali sebesar 1.800 Hryvnia," jelas Dobriak.
Institut Studi Perang (ISW) menyatakan bahwa Kremlin kemungkinan akan melanjutkan upayanya untuk merebut kota Pokrovsk di Oblast Donetsk, meskipun telah terjadi kerugian manusia dan material yang signifikan.
Baca juga: Uni Eropa Akan Kirim 30.000 Drone ke Ukraina, Amerika Serikat Kirim Senjata Rp8 Triliun
Pada tanggal 2 Januari, Mayor Viktor Trehubov, juru bicara Kelompok Strategis Operasional Khortytsia, melaporkan bahwa pasukan Rusia tidak melakukan serangan frontal terhadap kota Pokrovsk di Oblast Donetsk, tetapi mencoba untuk melewati dan mengepung kota tersebut. (Strana/Pravda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.