Laporan Terbaru Wabah Virus Corona Pertama di Eropa, Tiga Kasus di Prancis
Wabah virus corona mulai menyebar hingga Eropa. Di Prancis, terdapat tiga temuan kasus virus corona yang dikonfirmasi. 2 di Paris, 1 di Bordeaux.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona mulai menyebar hingga Eropa.
Di Prancis, terdapat tiga temuan kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dua kasus dikonfirmasi di Paris, dan satu kasus di Bordeaux.
Hal ini menandai kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Eropa.
Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn hari Minggu kemarin angkat bicara.
Ia mengatakan, pihaknya tengah menyoroti kasus tersebut.
"Ada lima orang yang tengah berada di bawah pengamatan dalam ruanh isolasi, sekitar sepuluh kasus lainnya sedang dalam pengawasan," kata Buzyn.
Namun ia menekankan bahwa sejauh ini seluruh kasus itu dikonfirmasi terjadi pada mereka yang telah melakukan perjalanan dari China.
"Kami tidak pernah mengalami kasus ini di Prancis,".
Ia menambahkan, Prancis merupakan negara yang pertama kali mengembangkan tes tentang virus ini.
"Itu mungkin sebabnya kami sekarang mendeteksi kasus ini,".
Dikutip dari laman wew.thelocal.fr, Selasa (28/1/2020), penumpang yang tiba di bandara Prancis dari Tiongkok tidak akan diperiksa menggunakan uji suhu, karena menurut Buzyn upaya itu akan sia-sia saja.
"Mengecek suhu tubuh hanya simbol, tapi itu keamanan palsu yang tidak ada gunanya,".
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan teknik ini, cara yang paling tepat adalah memberikan informasi kepada penumpang yang kami lakukan dalam tiga bahasa."
Pemerintah Prancis juga mengumumkan akan memulangkan warganya yang bekerja di kota Wuhan, China, di mana epidemi itu dimulai.
Terkait tiga pasien di Prancis, semuanya dalam ruang isolasi di rumah sakit dan kondisinya stabil.
Gejala yang mereka alami termasuk diantaranya batuk, sakit kepala, kelelahan, demam, sakit serta kesulitan bernafas.
Virus ini menyebar terutama melalui kontak udara atau kontak dengan benda yang telah terkontaminasi.
Masa inkubasinya adalah dua hingga 14 hari, namun rata-rata mengalami proses inkubasi selama 7 hari.
Saat isu virus ini menyebar di Prancis, belasan orang di jalanan Paris tampak mengenakan masker bedah dan banyak apotek melaporkan penjualan masker yang meningkat drastis.
Namun Menteri Kesehatan Prancis yang juga seorang dokter menyarankan agar masyarakat Prancis juga membersihkan tangan secara benar.
Warga disarankan menggunakan gel sanitiser secara teratur, terutama jika telah menyentuh ruang publik yang banyak disentuh masyarakat lainnya.
Disarankan pula agar menggunakan tisu sekali pakai.
Sejak virus ini pertama muncul di sebuah pasar ikan di Wuhan pada Desember 2019 lalu, berdasar data dari South China Morning Post, ribuan orang telah terinfeksi dan 106 diantaranya meninggal.
Otoritas Kesehatan China mengatakan, mayoritas orang yang meninggal adalah kalangan orang tua atau orang dengan kondisi medis lain yang membuat kekebalan tubuh menurun.
Satu di antara orang yang meninggal merupakan seorang dokter yang merawat para korban.
106 Orang Tewas, Sebagian Besar Usia 40-60 Tahun
Berdasarkan hasil rilis yang dibagikan oleh Komisi Kesehatan China, yang dikutip dari The New York Times, Otoritas pemerintah memutuskan untuk mengisolali kota Wuhan dan kota-kota sekitarnya.
Diketahui, sejak virus corona mewabah, Kota Wuhan di China bagai kota mati.
Penduduk memilih berdiam diri di rumah untuk mencegah penularan virus corona.
Sebagian penduduk juga telah meninggalkan Wuhan setelah pengumuman isolasi.
Wuhan merupakan asal mula virus corona ini ditemukan.
Tepatnya di pasar tradisional Huanan.
Sampai saat ini, berdasar warta dari South China Morning Post, sebagian orang yang terinfeksi virus corona berada dalam kisaran usia 40-60 tahun.
Korban paling muda adalah seorang wanita bernama Yin, berusia 48 tahun.
Dikutip dari Kompas.com, Yin meninggal pada Senin (20/1/2020), satu bulan setelah gejala pertama kali muncul.
Korban paling tua adalah dua orang pria berusia 89 tahun.
Korban itu meninggal pada Sabtu (18/1/2020) dan Minggu (19/1/2020).
Median usia korban meninggal sekira 75 tahun.
Mayoritas korban meninggal memiliki penyakit penyerta, di antaranya sirosis hati, hipertensi, diabetes dan parkinson.
Terkait virus corona, simak fakta-fakta yang perlu diketahui, penyebaran virus hingga gejala yang dialami saat terkena Virus Corona.
Virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan di China, kini virus tersebut telah menyebar ke berbagai negara lain.
Virus yang disebut 2019-nCov ini adalah merek baru bagi ilmu kedokteran.
Tidak ada yang tahu seberapa mudah atau cepatnya virus itu ditularkan.
Dilansir livescience.com, Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti flu biasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) .
Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.
Virus Corona dapat berevolusi dan menyebar dari hewan ke manusia.
Berikut fakta-fakta mengenai Virus Corona dikutip dari berbagai sumber:
1. Menyebar di berbagai negara
Penyebaran virus ini tidak hanya di China, tetapi juga sudah mulai menyebar ke negara-negara lain.
Dikutip dari livescience.com, korban di Amerika Serikat telah bertambah dua kasus lagi dari virus yang telah dikonfirmasikan pada hari Minggu malam (26/1/2020) di Amerika Serikat, sehingga jumlah korban Virus Corona di AS menjadi lima orang.
Selain di Amerika Serikat, kasus lain ditemukan di California dan Arizona.
Jumlah itu diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari dan minggu mendatang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Korban tewas akibat virus telah meningkat menjadi setidaknya 80, The New York Times melaporkan.
Hingga Minggu (26/1/2020), jumlah total kasus yang dikonfirmasi telah mencapai lebih dari 2.700, menurut Times.
Selain kasus yang dilaporkan di China dan AS, laporan infeksi telah dikonfirmasi di Australia, Prancis, dan beberapa negara di Asia.
China juga melarang sementara penjualan satwa liar di pasar, restoran, dan online.
2. Asal Virus Corona dari Wuhan
Sejak virus itu pertama kali muncul di Wuhan pada orang-orang yang telah mengunjungi pasar makanan laut dan hewan setempat.
Para pejabat hanya bisa mengatakan bahwa hal itu kemungkinan berasal dari hewan ke manusia.
Dikutip dari livescience.com, virus telah menyebar ke berbagai negara lain, termasuk Thailand, Jepang, Republik Korea, Amerika Serikat, Australia, Perancis, dan Taiwan.
Pada Sabtu, (25/1/2020), kasus "dugaan" virus dilaporkan terdapat di Toronto pada seorang pria berusia 50 tahunan yang telah mengunjungi Wuhan.
3. Virus berasal dari ular
Dilansir dari livescience.com, sebuah studi baru, para peneliti mengurutkan gen 2019-nCov kemudian mereka membandingkannya dengan urutan genetik lebih dari 200 coronavirus yang menginfeksi berbagai hewan di seluruh dunia.
Hasil yang dirinci dalam Journal of Medical Virology, bahwa 2019-nCov kemungkinan berasal dari ular.
Adapun jenis ular yang dicatat para ilmuwan, ada dua ular di China tenggara tempat wabah di antaranya, ular krait (Bungarus multicinctus) dan kobra China (Naja atra).
4. Peta Online CSSE untuk pantau penyebaran virus
Dengan menggunakan peta online CSSE masyarakat dapat melihat lokasi penyebaran Virus Corona.
Di dalam peta tersebut berisi gambar negara di seluruh dunia dengan tanda berwarna merah menunjukkan negara tersebut sudah terkontaminasi Virus Corona.
Anda dapat melihat persebaran Virus Corona di laman berikut
5. Gejala mirip dengan infeksi pernapasan
Dikutip dari ucsf.edu, gejala dari Virus Corona ini di antaranya hidung tersumbat, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan dan demam.
Pada beberapa pasien, gejala-gejala ini dapat memburuk menjadi radang paru-paru, dengan sesak dada, nyeri dada, dan sesak napas.
Pada lansia akan berisiko lebih tinggi terkena pneumonia berat dan kematian akibat penyakit tersebut.
6. Gejala akan muncul setelah 10 hari
Secara umum, masa inkubasi diperkirakan dua hingga 10 hari, dengan rata-rata periode lima hari.
Masa inkubasi sangat tidak mungkin lebih dari dua minggu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Fitri Wulandari/Yurikha Nendri)