Turki Tangkap dan Deportasi 3 Tersangka Kasus Pembunuhan Rabi Israel, Tzvi Kogan
Operasi penangkapan dilakukan atas permintaan pemerintah UEA setelah para tersangka melarikan diri ke Turki.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (27/11/2024), pemerintah Turki mengumumkan penangkapan dan deportasi tiga warga negara Uzbekistan yang diduga terlibat dalam pembunuhan Rabi Tzvi Kogan, seorang warga negara Israel-Moldova, di Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir pekan lalu.
Menurut sumber keamanan Turki yang berbicara kepada Middle East Eye, operasi penangkapan dilakukan atas permintaan pemerintah UEA setelah para tersangka melarikan diri ke Turki.
Rabi Kogan, yang mengelola pasar kosher di Dubai sejak 2020, ditemukan tewas pada hari Sabtu (23/11/2024).
Otoritas UEA menggambarkan kematian Kogan sebagai serangan terencana.
Identitas Tersangka
Ketiga tersangka yang ditangkap adalah Alimbay Tahirovic (28), Mahmudcan Abdurrahim (28), dan Azizbek Kamilovic (33).
Mereka berhasil ditangkap oleh Badan Intelijen Nasional Turki setelah melacak penerbangan mereka ke Istanbul.
Penangkapan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kecurigaan.
Setelah penangkapan, ketiga tersangka segera diekstradisi kembali ke UEA untuk menghadapi dakwaan pembunuhan Kogan.
Baca juga: Israel Cabut Izin Siar Kantor Berita Al Jazeera di Nazareth, Tuding Sebar Propaganda Antisemit
Pihak berwenang Emirat mengkonfirmasi bahwa mereka telah memulai proses hukum terhadap para tersangka.
Kementerian Luar Negeri UEA mengucapkan terima kasih kepada Turki atas kerjasama dalam penegakan hukum ini.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengutuk pembunuhan Kogan sebagai tindakan teror antisemit yang tercela.
Ia menegaskan komitmen pemerintah Israel untuk menangani kekerasan yang ditujukan kepada komunitas Yahudi di luar negeri.
Tzvi Kogan Ditemukan Tewas di UEA
Tzvi Kogan merupakan perwakilan dari gerakan Chabad, dikutip dari CNN.
Istri Kogan, Rivky adalah seorang warga negara Amerika Serikat (AS).
Keluarga Kogan memiliki latar belakang sejarah yang menyedihkan, mengingat bahwa pamannya, Rabbi Gavriel Holtzberg, tewas dalam serangan di Mumbai tahun 2008.
Kogan berupaya membangun komunitas Yahudi di UEA, termasuk mendirikan pusat pendidikan Yahudi.
Pembunuhannya telah menarik perhatian internasional dan menyoroti isu tindakan teror antisemit yang masih berlangsung.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)