Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wabah Virus Corona Mulai Menjangkiti Warga Prancis

Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn hari Minggu kemarin mengatakan, pihaknya tengah menyoroti kasus terjangkitnya warga oleh virus corona.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Wabah Virus Corona Mulai Menjangkiti Warga Prancis
EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Tiga kasus virus corona di Prancis, dikonfirmasi dua terjadi di Paris dan satu di Bordeaux.

Hal ini menandai kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Eropa.

Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn hari Minggu kemarin mengatakan, pihaknya tengah menyoroti kasus tersebut.

"Ada lima orang yang tengah berada di bawah pengamatan dalam ruanh isolasi, sekitar sepuluh kasus lainnya sedang dalam pengawasan," kata Buzyn.

Namun ia menekankan bahwa sejauh ini seluruh kasus itu dikonfirmasi terjadi pada mereka yang telah melakukan perjalanan dari China.  

Baca: Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Rekaman CCTV Bandara Soal Kepulangan Harun Masiku

"Kami tidak pernah mengalami kasus ini di Prancis,".

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan, Prancis merupakan negara yang pertama kali mengembangkan tes tentang virus ini.

Baca: SBY: Pansus Jiwasraya Incar Jatuhkan Tiga Tokoh, Salah Satunya Rini Soemarno

"Itu mungkin sebabnya kami sekarang mendeteksi kasus ini,".

Dikutip dari laman wew.thelocal.fr, Selasa (28/1/2020), penumpang yang tiba di bandara Prancis dari Tiongkok tidak akan diperiksa menggunakan uji suhu, karena menurut Buzyn upaya itu akan sia-sia saja.

Baca: Roy Suryo: Istri Petinggi Sunda Empire Ditulis Punya 7 Anak, Nikah Saja Belum

"Mengecek suhu tubuh hanya simbol, tapi itu keamanan palsu yang tidak ada gunanya,".

"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan teknik ini, cara yang paling tepat adalah memberikan informasi kepada penumpang yang kami lakukan dalam tiga bahasa." 

Pemerintah Prancis juga mengumumkan akan memulangkan warganya yang bekerja di kota Wuhan, China, di mana epidemi itu dimulai.

Sejak virus ini pertama muncul di sebuah pasar ikan di Wuhan pada Desember 2019 lalu, ribuan orang telah terinfeksi dan 80 diantaranya meninggal.

Otoritas Kesehatan China mengatakan, mayoritas orang yang meninggal adalah kalangan orang tua atau orang dengan kondisi medis lain yang membuat kekebalan tubuh menurun.

Meskipun salah seorang yang meninggal merupakan seorang dokter yang merawat para korban.

Terkait tiga pasien di Prancis, semuanya dalam ruang isolasi di rumah sakit dan kondisinya stabil.

Gejala yang mereka alami termasuk diantaranya batuk, sakit kepala, kelelahan, demam, sakit serta kesulitan bernafas.

Virus ini menyebar terutama melalui kontak udara atau kontak dengan benda yang telah terkontaminasi.

Masa inkubasinya adalah dua hingga 14 hari, namun rata-rata mengalami proses inkubasi selama 7 hari.

Baca: KPK Pulangkan Jaksa yang Pernah Periksa Firli Bahuri ke Kejagung

Saat isu virus ini menyebar di Prancis, belasan orang di jalanan Paris tampak mengenakan masker bedah dan banyak apotek melaporkan penjualan masker yang meningkat drastis.

Baca: Mantan Ketua KPU Sultra Cemas, Putrinya Terjebak di Kota Sumber Virus Corona

Namun Menteri Kesehatan Prancis yang juga seorang dokter menyarankan agar masyarakat Prancis juga membersihkan tangan secara benar.

Warga disarankan menggunakan gel sanitiser secara teratur, terutama jika telah menyentuh ruang publik yang banyak disentuh masyarakat lainnya.

Disarankan pula agar menggunakan tisu sekali pakai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas