China Alokasikan 8,7 Triliun Tangani Wabah Virus Corona
Otoritas Keuangan China mengalokasikan dana sebesar 4,4 miliar yuan (640 juta dollar AS) atau sekitar Rp 8,7 triliun atasi virus corona
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Baca: Virus Corona, Australia akan Evakuasi Warganya dari Wuhan dan Diisolasi Di Pulau Christmas
Namun, ia berharap China mau menerima tawaran bantuan dari AS.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa kemarin, mengatakan China telah setuju untuk mengizinkan para pakar kesehatan global masuk ke negara tersebut.
Dikutip dari laman The Washington Post, Rabu (29/1/2020), Presiden China Xi Jinping menyampaikan pada Selasa, bahwa negaranya terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam penanganan wabah virus corona ini, karena jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan.
Korban tewas pun telah meningkat menjadi 132 orang di China, dengan lebih dari 5.974 kasus infeksi dikonfirmasi hingga Rabu pagi waktu setempat.
Peningkatan kasus pun mengalami lonjakan per harinya sekitar lebih dari 1.000 kasus.
Negara-negara lain turut melaporkan ada lebih banyak orang telah terinfeksi, dan nyaris seluruhnya merupakan turis asal China.
Sementara itu, Jerman melaporkan pada Selasa malam terkait adanya tiga kasus baru dan mengatakan bahwa mereka yang diduga terinfeksi ini terhubung dengan pasien pertama Jerman, yakni laki-laki berusia 33 tahun yang kemungkinan besar tertular corona oleh seorang koleganya dari China yang ia temui di salah satu kota di Jerman.
Kemudian Hong Kong telah mengumumkan langkah dramatisnya utnuk membendung serbuan warga China daratan ke wilayah itu.
Pemerintah Hong Kong menutup dua jalur kereta api, feri dan bus wisata lintas batas.
Penerbangan ke China daratan pun akan dibatalkan setengahnya, dan visa individu ke China tidak akan lagi dikeluarkan mulai Kamis mendatang.
Maskapai United Airlines pun menangguhkan beberapa penerbangan dari AS ke China setelah permintaan turun drastis.
Sejumlah negara, termasuk Prancis, Korea Selatan, Kanada, Inggris serta AS pun sedang menyusun rencana untuk mengevakuasi warganya dari pusat penyebaran wabah di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Baca: Diduga Modifikasi Airsoft Gun Jadi Senapan Sungguhan, Pegawai BUMN Terancam Hukuman Seumur Hidup
Sedangkan Thailand telah mengkonfirmasi enam kasus lainnya, menjadikan totalnya bertambah mencapai 14 kasus di tengah seruan untuk menutup perbatasan dan akses masuk turis asal China.
Perlu diketahui, infeksi virus ini telah dikonfirmasi terjadi di Prancis, Korea Selatan, Jepang, Nepal, Kamboja, Singapura, Vietnam, Taiwan, Kanada dan Sri Lanka.