Eksklusif dari Wuhan, Tak Tahu Sampai Kapan Diisolasi, Mahasiswa Indonesia Dapat Bantuan dari KBRI
Tidak tahu akan sampai kapan Kota Wuhan diisolasi, Mahasiswa Indonesia mendapat bantuan dari KBRI Beijing.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan langsung dari Kota Wuhan, Provinsi Hubai, China
TRIBUNNEWS.COM - Nur Musyaffak, adalah satu di antara mahasiswa Indonesia yang saat ini berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubai, China.
Menurut pengakuannya, hingga kini Kota Wuhan masih 'dikunci' untuk mencegah penularan virus corona.
Pria yang tengah menimba ilmu di Central China Normal University itu mengaku belum ada informasi dari otoritas setempat soal kapan isolasi Kota Wuhan berakhir.
"Sampai saat ini masih di lockdown, warga Wuhan sendiri belum bisa keluar (dari Kota Wuhan)."
"Masih belum ada informasi kapan otoritas setempat akan membuka kota Wuhan," ujar Nur kepada Tribunnews.com, Kamis (28/1/2020).
Sebelumnya, pria berusia 26 tahun itu mengatakan persediaan logistik dari Mahasiswa mulai menipis.
Ia pun langsung meminta bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing.
Bantuan tersebut guna mencukupi kebutuhan para mahasiswa yang sedang berada di Wuhan.
Nur pun mengaku sudah membelanjakan bantuan tersebut untuk membeli kebutuhan bersama.
"Sudah (mendapat bantuan), KBRI mengirim dalam bentuk uang,"
"Kemudian teman-teman (mahasiswa di Wuhan) sudah membelanjakannya untuk keperluan," tutur Nur melalui pesan singkat WhatsApp kepada Tribunnews.com.
Nur yang merupakan Ketua Perhimpunan Pelajar Tiongkok cabang Wuhan mengatakan setiap mahasiswa Indonesia yang terdampak berada di lokasi dan kampus yang berbeda-beda.
Hal itu membuat bantuan dana dari KBRI Beijing disesuaikan dengan banyaknya mahasiswa dan kebutuhannya.
"Setiap kampus berbeda (mendapatkan dana), menyesuaikan dengan banyak mahasiswanya (yang terdampak akibat penyebaran virus corona)," ujar Nur.
Sebelumnya diketahui, virus corona yang menyebar di sejumlah wilayah di dunia itu bersumber dari Kota Wuhan, Provinsi Hubai, China.
Melansir dari data NHC China, hingga Kamis (30/1/2020), virus tersebut sudah menewaskan 170 orang.
Virus yang masih misterius penyebabnya itu pun telah menjangkit 7.875 korban.
Tak hanya di China saja, virus tersebut sudah meluas hingga ke dataran Asia seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura.
Di Indonesia sendiri, virus corona belum menjangkit satu di antara warganya.
Evakuasi WNI dari China tidak mudah
Terkait upaya memulangkan para WNI di China, Nur memberi komentar.
Dirinya membenarkan adanya rencana untuk evakuasi.
"Memang ada rencana evakuasi, kemarin informasi dari Kemenlu saat jumpa pers ada opsi untuk evakuasi," ujar Nur.
Namun pihaknya mengatakan jika proses evakuasi tidak semudah itu.
Pasalnya, seluruh teman-teman WNI berada di Kota yang berbeda-beda.
"Mungkin evakuasi tidak semudah itu, soalnya tidak hanya teman-teman mahasiswa dan WNI yang ada di Wuhan."
"Tetapi ada juga yang di kota-kota selain Wuhan tetapi masih di Provinsi Hubai," ujar Nur kepada Tribunnews.com.
Menurut Nur, ada lebih dari 200 orang WNI yang diupayakan untuk evakuasi.
"Ada sekitar 200 orang, untuk dapat evakuasi tidak mudah," tutur Nur.
Menurutnya ia tidak ingin meninggalkan satu orangpun WNI jika dilakukan proses evakuasi.
"Kami sendiri tidak ingin ada satu orang pun dari WNI yang tertinggal," tegasnya.
(Tribunnews.com/Inza Maliana)