Rusia Konfirmasi 2 WNA Asal China Terinfeksi Virus Corona, Kasus Infeksi Bertambah Jadi 9.937
Virus corona saat ini telah menginfeksi 9.937 dan 213 kematian telah dilaporkan. Yang terbaru, Rusia melaporkan ada dua orang asal China terinfeksi.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China semakin menyebar ke seluruh dunia.
Terhitung hingga Jumat (31/1/2020) malam, sudah ada 9.937 kasus dan 213 kematian akibat virus corona ini.
Yang terbaru, Rusia telah melaporkan setidaknya ada dua orang yang berkebangsaan China terinfeksi virus corona.
Perdana Menteri Rusia, Tatiana Golikova menyebutkan, kedua orang yang terinfeksi virus corona tersebut, dilaporkan berada di wilayah Zabaikalsky dan di wilayah Tyumen.
Dikutip dari Sputnik News, Layanan Federal untuk Pengawasan Perlindungan Konsumen dan Kesejahteraan (Rospotrebnadzor) mengatakan, dua pasien tersebut dalam keadaan stabil, tanpa manifestasi klinis atau suhu tinggi.
Tatiana Golikova juga mengatakan bahwa Rusia akan mengevakuasi warganya dari provinsi Hubei China.
Menurut informasi awal, saat ini, ada 300 orang Rusia di Wuhan, sementara 341 lainnya tinggal di bagian lain dari provinsi Hubei.
Sebelumnya, Inggris juga melaporkan dua orang telah positif terkena virus corona.
Kepala petugas medis Inggris menyebutkan, kedua pasien sebelumnya tinggal di sebuah hotel di Yorkshire, sebelum dibawa ke pusat spesialis, Newcastle.
Prof Chris Whitty, kepala petugas medis untuk Inggris mengatakan, NHS "sangat siap untuk menangani infeksi" dan dengan cepat berusaha mengidentifikasi kontak yang harus dihindari oleh pasien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Dikutip dari BBC, ia mengatakan kedua orang itu tidak dapat diidentifikasi karena kerahasiaan pasien.
"Kami telah mempersiapkan kasus baru coronavirus di Inggris dan kami memiliki langkah-langkah pengendalian infeksi yang kuat untuk segera merespons," ujarnya.
Prof Whitty mengatakan unit di Royal Victoria Infirmary berpengalaman dalam mengobati orang dengan penyakit menular dan ada "kemungkinan besar orang akan menjadi lebih baik", berdasarkan informasi saat ini.
"Banyak orang akan berakhir dengan penyakit yang relatif kecil," katanya.