Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerugian Jepang Akibat Virus Corona Capai 250 Miliar Yen

Sekitar 20.000 turis China 'menghilang' dari Jepang dan bahkan dilarang masuk Jepang khususnya yang berasal dari Provinsi Hubei.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kerugian Jepang Akibat Virus Corona Capai 250 Miliar Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Suasana bisnis Ginza Tokyo yang penuh pertokoan jadi sepi tanpa turis China sejak merebaknya virus corona. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Akibat merebaknya virus Corona, sekitar 20.000 turis China 'menghilang' dari Jepang dan bahkan dilarang masuk Jepang khususnya yang berasal dari Provinsi Hubei.

Berapa kerugian ekonomi Jepang akibat hilangnya turis China tersebut?

"Perekonomian Jepang akibat merebaknya virus Corona di China mengakibatkan kerugian sekitar 250 miliar yen bagi Jepang," kata peneliti Akane Yamaguchi dari Daiwa Institute of Research baru-baru ini.

Menurut Kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah China, ada 5.974 kasus virus Corona saat ini dan 132 kematian di Cina daratan.

Di Jepang sendiri pada 28 Januari, pertama kali dikonfirmasi bahwa seorang warga yang tidak melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina, telah terinfeksi virus corona di Jepang.

Pada tanggal 29 Januari, 206 warga Jepang yang tinggal di Wuhan kembali ke rumah dengan pesawat sewaan pemerintah.

Berita Rekomendasi

Saat ini diperkirakan 17 orang terduga terkena wabah Corona di Jepang dan menurut Menteri Pertahanan Taro Kono, Sabtu (1/2/2020) satu orang telah sembuh total.

Baca: Jelang Kedatangan WNI dari Wuhan, Personel TNI dan Imigrasi Siap Siaga

Baca: Tangisan Pilu Seorang Ayah Saat Balitanya Minta Pelukan di Ruang Karantina Virus Corona Viral

Jumlah pengunjung dari Tiongkok pada 2019 adalah 9,6 juta dengan pangsa pasar teratas di tahun 2019.

Target pemerintah menjelang Olimpiade 2020 adalah 40 juta turis.

Namun dengan wabah Corona ini target tersebut diperkirakan tidak akan tercapai.

"Kekhawatiran terbesar adalah penurunan wisatawan dari China. Ini mungkin menjadi faktor utama yang mendorong ekonomi Jepang," ungkap Yamaguchi.

Selain itu, jika ekonomi China melambat karena masalah ini, daya beli China dapat berkurang.

Ini bisa berdampak mengurangi ekspor dari Jepang atau menghentikan sementara operasi perusahaan Jepang yang beroperasi di Cina.

"Sekitar 9,6 juta orang dari China mengunjungi Jepang, menjadikannya negara dan wilayah teratas. Ini menyumbang rasio tinggi sekitar sepertiga dari pengunjung asing ke Jepang setiap tahun," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas