Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus Corona Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia, Sudah Habiskan Dana Rp 847 Triliun

Virus Corona Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia dalam 20 tahun terkahir, Habiskan Dana Rp 847 Triliun

Editor: Sugiyarto
zoom-in Virus Corona Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia, Sudah Habiskan Dana Rp 847 Triliun
GAVIN TRACY
Wabah virus corona yang makin meluas membuat China makin menggencarkan penggunaan teknologi yang didukung Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. 

TRIBUNNEWS.COM- Jumlah infeksi dan kematian yang disebabkan oleh wabah virus corona Wuhan masih terus meningkat.

Sebelumnya, sejumlah negara telah melakukan evakuasi pada warga negaranya yang berada di Wuhan, yang disebut sebagai pusat penyebaran virus tersebut.

Mengutip LearnBonds, wabah virus corona menjadi epidemi paling mahal di dunia dalam 20 tahun terakhir.

Virus dengan kerugian terbesar

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh LearnBonds, virus corona, yang paling banyak menginfeksi di China, diproyeksikan menghabiskan dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara pada kuartal pertama tahun 2020.

Adapun persentase tersebut senilai 62 miliar dollar AS atau sekitar Rp 847,21 triliun.

Dengan perhitungan ini, diperkirakan dampak terhadap PDB global dapat lebih tinggi.

Berita Rekomendasi

Wabah ini juga kemungkinan bisa membahayakan pertumbuhan China karena sebagian besar aktivitas usaha dihentikan. Jika virus tidak dapat dikendalikan, situasi serupa dapat terjadi di bagian lain dunia. 

Saat ini, China memprioritaskan pengelolaan virus ini. Pemerintah mengalokasikan sekitar 12,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 175,17 triliun untuk pemeriksaan medis dan peralatannya.

Di tempat lain, bank-bank terkemuka menurunkan suku bunga untuk bisnis-bisnis kecil dan individu-individu di wilayah-wilayah yang paling terdampak virus seperti di Provinsi Hubei.

Virus corona juga diproyeksikan menjadi epidemi yang paling banyak menelan biaya jika dibandingkan dengan wabah penyakit lain, termasuk ebola, flu babi, atau lainnya dalam dua puluh tahun terakhir.

Proyeksi ini terlepas dari fakta bahwa penyakit-penyakit sebelumnya seperti flu babi dan ebola yang memiliki total kasus kematian lebih tinggi.

Berdasarkan catatan, virus ebola merupakan virus kedua yang paling banyak menelan biaya.

Virus yang menjangkit sebagian besar Afrika ini mengakibatkan kerugian total sebesar 53 miliar dollar AS atau sekitar Rp 724,23 triliun.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas