Nenek 90 Tahun Datangi RS Jam 2 Pagi, Rawat Anak yang Kena Virus Corona Sendiri, yang Lain Ketakutan
Seorang nenek 90 tahun mendatangi RS jam 2 pagi untuk merawat anaknya yang kena virus corona sendirian. Keluarga yang lain ternyata ketakutan.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kisah mengharukan datang di China di tengah wabah virus corona yang terus meningkat.
Seorang nenek 90 tahun datangi RS jam 2 pagi waktu setempat.
Ia datang untuk merawat anaknya yang kena virus corona sendirian karena keluarga lain ketakutan.
Wabah virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Mengutip dari perhitungan real time di situs thewuhanvirus.com, hingga Jumat (7/2/2020) sore, virus corona telah mengingeksi 31.480.
Angka kematian juga dilaporkan terus mengalami lonjakan, kini mencapai 639.
Virus yang diduga kuat berasal dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei tersebut dapat menular antar manusia melalui kontak langsung.
Pemerintah pun meminta warganya untuk mengisolasi diri dan tak banyak melakukan interaksi.
Penyebaran virus corona yang terbilang mudah dan cepat tersebut membuat sebagian orang ketakutan.
Orang-orang melakukan apa saja untuk menghindari diri mereka agar tidak tertular termasuk menjauhi anggota keluarga.
Baca: Batik Air Kurangi Penerbangan ke Thailand untuk Antisipasi Masuknya Virus Corona
Baca: Bukan Masker atau Sarung Tangan, Ahli Beberkan Cara Efektif agar Terhindar dari Virus Corona
Hal ini juga terjadi pada seorang pria di China.
Beruntung ibu dari pria tersebut yang telah berusia 90 tahun setia mendampingi putranya.
Kisah mengharukan tersebut menjadi viral di media sosial Weibo.
Seorang dokter ahli endokrinologi pediatrik dari RS Medical Union Wuhan College membagika ceritanya.
Pada Senin (3/2/2020) pukul 2 pagi waktu setempat, seorang nenek berusia 90 tahun datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan medis.
Nenek tersebut datang seorang diri tanpa pendamping.
Saat ditanya oleh dokter, si nenek menceritakan bahwa dirinya baru merawat putranya yang terinfeksi virus corona.
Mengutip dari China Press, si nenek mengatakan bahwa ia telah merawat putranya yang terinfeksi virus corona selama lima hari, kini si anak berada dalam unit perawatan intensif.
Nenek tersebut juga mengatakan bahwa anggota keluarga lain takut terinfeksi sehingga pilih menjauhi mereka.
Namun, ketakutan tersebut tak berlaku pada si nenek.
Sebelum meninggalkan rumah sakit, si nenek kemudian meminjam kertas dan pena dari perawat.
Ia lalu meninggalkan catatan sebagai bentuk semangat untuk putranya.
Berikut ini isi surat si nenek untuk sang putra:
“Nak, tunggu sebentar, kuat, kalahkan penyakitnya dan bekerja samalah dengan dokter."
"Alat pernapasan tidak nyaman, tetapi kamu harus menggunakannya," tulis si nenek.
Tak hanya itu, nenek tersebut juga meminta perawat untuk membantunya mentransfer uang 500 yuan atau setara Rp 981 kepada anaknya.
Si nenek ingin uang tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan sang anak.
Kakek petugas kebersihan sumbang uang Rp 23 juta
Petugas medis di China kini harus bekerja ekstra untuk menangani pasien virus corona.
Tak sedikit dari petugas yang harus mengesampingkan urusan pribadinya untuk memerangi virus corona.
Hal ini ternyata membuat seorang kakek di China terketuk.
Pria yang tidak diketahui namanya tersebut menaruh perhatian lebih kepada para petugas medis yang bekerja di garda terdepan.
Kakek berusia 68 tahun di distrik Donggang menyumbangkan uangnya sebesar 12 ribu yuan atau setara Rp 23,5 juta kepada para petugas medis.
Si kakek adalah seorang petugas kebersihan di wilayah tersebut.
Mengutip dari tayangan di YouTube South China Morning Post yang diunggah pada Rabu (5/2/2020), seorang pria paruh baya datang ke sebuah kantor polisi.
Ia mengenakan topi merah dan jaket gelap.
Kakek tersebut meletakkan sebuah bungkusan di meja petugas kepolisian.
Baca: 41 Orang Penumpang Kapal Pesiar Jepang Diamond Princess Terkena Virus Corona, 2 WNI Sehat
Baca: Petugas Kremasi di China Kelelahan Bekerja Bakar Jasad Korban Virus Corona 24 Jam Non Stop
Tanpa berkata apa pun, si kakek pergi meninggalkan kantor polisi.
Namun, aksinya berhasil terekam CCTV kantor tersebut.
Si kakek ternyata memberikan bungkusan yang berisi tabungan dan sebuah surat.
Surat tersebut berisi ucapan terimakasih kepada mereka yang berada di garis terdepan untuk memerangi virus corona.
Menilik dari tayangan CCTV, aksi si petugas kebersihan terjadi pada Jumat (31/1/2020) pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Berikut ini isi surat si kakek:
"Penting.
Tolong kirim ke Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit Wuhan untuk membahagiakan pekerja medis yang berani sebagai sebuah tanda apresiasi dariku.
-Petugas kebersihan dari Donggang District"
Mengutip dari sumber yang sama, si kakek ternyata menghasilkan 600 yuan setiap bulan atau setara Rp 1,17 juta.
Tetapi setelah melihat berita tentang pekerja medis, dia memutuskan untuk mendonasikan tabungannya.
Si kakek memilih untuk memanfaatkan uangnya dengan baik, ketimbang menggunakannya untuk hal lain.
Si kakek ternyata bukan satu-satunya pahlawan di tengah wabah virus corona.
Seorang siswa meninggalkan surat dengan uang 1000 yuan atau setara Rp 1,9 juta di sebuah rumah sakit.
Siswa tersebut tampak memberi hormat dan membungkuk pada petugas medis.
Setelah memberi uang, siswa tampak langsung pergi.
(Tribunnews.com/Miftah)