Presiden China Xi Jinping Telepon Jokowi
Ia yakin pemerintah dan warga China bisa segera keluar dari masalah wabah virus corona.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden China Xi Jinping, Selasa malam.
Jokowi menawarkan bantuan ke Xi Jinping dalam penanganan wabah coronavirus disease that was discovered in 2019 (COVID-19) atau virus corona menewaskan lebih 1.100 warga negaranya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (12/2).
Jokowi juga menyampaikan duka cita atas para korban.
"Jadi, tadi malam (kemarin malam) jam 19.30 WIB saya berbicara melalui telepon dengan Presiden RRT (China), Presiden Xi Jinping. Yang pertama saya sampaikan duka cita kepada korban virus Corona yang ada di Tiongkok," kata Jokowi.
Dalam pembicaraan itu, Jokowi juga menyampaikan kepada Xi Jinping bahwa Indonesia akan selalu berada bersama China dalam masa sulit seperti sekarang ini.
Baca: Beda dengan Indonesia, Pakistan Kesulitan Evakuasi 1.000 Warganya dari Wuhan China
Ia yakin pemerintah dan warga China bisa segera keluar dari masalah wabah virus corona.
"Saya menawarkan apabila diperlukan bantuan-bantu untuk mempercepat penanganan, saya bilang Indonesia siap untuk memberikan bantuan," ujar Jokowi.
Saat evakuasi 238 WNI dari provinsi Hubei pada 1 Februari lalu, pesawat penjemput milik Batik Air dari pemerintah Indonesia itu juga membawa sejumlah peralatan kesehatan untuk China, seperti ribuan masker dan surgical unit.
Kantor media di China, CGTN memberitakan Presiden Xi Jinping yang menelepon Presiden Jokowi.
Xi berusaha menyakinkan Jokowi bahwa China akan mampu melewati masa sulit wabah virus korona yang telah merenggut nyawa lebih 1.100 orang ini.
Xi juga mengapresiasinya pemerintah Indonesia atas dukungan dan bantuan selama penanganan wabah virus corona.
"Sebagai sesama negara berkembang, China dan Indonesia, harus bergandengan tangan bersama demi mencapai kemajuan yang baru," ujar Xi Jinping.
Baca: Detik-detik Pemindahan Lucinta Luna ke Sel Khusus Polda Metro Jaya
Dalam pembicaraan via telepon itu, Xi dan Jokowi juga membahas sinergi pembangunan antara Indonesia dan China.
Hingga kemarin, jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus corona mencapai 1.114 orang.
Sementara jumlah penderita atau yang terinfeksi virus mematikan itu lebih dari 45 ribu orang di 28 negara.
Angka kematian terbanyak terdapat di China, tepatnya di provinsi Hubei yang menjadi awal munculnya virus corona, yakni sebanyak 1.068 orang.
Kematian di luar China tercatat di Filipina dan Hong Kong, masing-masing satu orang.
18 Bulan Lagi
Organisasi kesehatan dunia atau WHO menargetkan vaksin untuk virus corona tersedia dalam 18 bulan ke depan.
"Vaksin pertama untuk Coronavirus ditargetkan tersedia dalam 18 bulan, namun kita tetap maksimal dalam penanganan dan pencegahan wabah," ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.
Ia mengatakan, tim peneliti memerlukan waktu pengembangan penelitian yang cukup lama untuk menghasilkan vaksin untuk virus corona.
Saat ini, lebih dari 400 peneliti dari seluruh dunia berusaha menemukan vaksin tersebut.
"Para ilmuwan, perusahaan swasta dan pemerintah di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona baru," ungkapnya.
Sementara itu juru bicara WHO Christian Lindmeier menjelaskan, ada tiga tahap utama dalam pengembangan vaksin ini.
Pertama, tim peneliti harus mengidentifikasi komponen terbaik untuk vaksin. Kemudian, melakukan uji coba pada hewan dan manusia.
Dan ketiga, ketika vaksin berhasil, maka akan diproduksi dan bisa memakan waktu enam hingga sembilan bulan.
Tedros menyampaikan wabah virus corona di China menimbulkan ancaman yang sangat serius bagi dunia dan harus dipandang sebagai 'musuh publik nomor 1'.
Ia mendesak negara-negara di dunia untuk meningkatkan langkah-langkah dalam mendeteksi dan mengendalikan virus corona, terutama di 30 negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah.
Di negara-negara tersebut, virus ini disebut dapat menciptakan 'kekacauan'. (tribun network/rin/kps/coz)