Khawatir Tertular Virus Corona, Pendemo Serang Bus yang Membawa Warga yang Dievakuasi dari China
Belasan pendemo di Ukraina menyerang bus yang membawa warga Ukraina yang dievakuasi dari China yang kini menghadapi wabah virus corona.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Belasan pendemo di Ukraina menyerang bus yang membawa warga Ukraina yang dievakuasi dari China yang kini menghadapi wabah virus corona.
Para pengungsi dibawa ke rumah sakit di Novi Sanzhary, di tengah wilayah Poltava, tempat mereka akan dikarantina selama 14 hari.
Banyak warga yang khawatir virus mematikan itu akan menyebar ke kota yang memiliki populasi sekitar 10.000 orang tersebut.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta warganya untuk menunjukkan solidaritas, dan mengingatkan bahwa "kita semua manusia".
Baca: 2 Tewas dan 3 Orang Positif Virus Corona, Kota Qom di Iran Tunda Semua Pertemuan Keagamaan
Sehari sebelumnya, 45 orang warga negara Ukraina dan 27 orang warga negara lainnya diterbangkan dari Wuhan di China, yang menjadi pusat penyebaran virus, ke Kharkiv di Ukraina timur.
Mereka kemudian dibawa menggunakan bus ke rumah sakit di Novi Sanzhary, di mana mereka disambut oleh api unggun dan lemparan batu dari para pendemo.
Menteri Kesehatan Ukraina mengatakan tidak ada penumpang yang sakit di bus itu.
Sementara, pejabat misi diplomasi Ukraina menambahkan tiga warga negara Ukraina dan seorang warga Kazakhstan hingga kini masih berada di China karena mereka dilaporkan tejangkit demam.
Perdana Menteri Oleksiy Honcharuk, Menteri Kesehatan Zoriana Skaletska dan Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mendatangi kota itu untuk meredam ketegangan.
Dalam sebuah rekaman video yang dirilis media lokal, Avakov berkata kepada para pendemo: "Kita tidak berbicara tentang orang-orang yang sudah terinfeksi, tapi kita berbicara tentang orang-orang yang sehat."
Salah satu pendemo membalas: "Sejauh ini."
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Zelensky meminta warganya untuk menunjukkan belas kasih dan berhenti berdemo.
"Kebanyakan dari para penumpang adalah orang-orang berusia di bawah 30 tahun. Mereka adalah anak-anak bagi sebagian dari kita," ujarnya.
"Namun ada bahaya lain yang ingin saya utarakan. Bahaya dari melupakan bahwa kita semua adalah manusia dan kita semua adalah warga Ukraina. Masing-masing dari kita - termasuk mereka yang berada du Wuhan ketika wabah terjadi."