Karantina Kapal Diamond Princess Dipertanyakan, Nenek Pulang ke Rumah Berubah Status Positif Corona
Wanita berusia 60-an kembali ke rumah setelah dinyatakan negatif wabah corona kini dinyatakan positif wabah Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona masih menghantui para penumpang kapal pesiar Diamond Princess.
Diamond Princess diketahui bersandar di pelabuhan Yokohama, Jepang sejak 3 Februari 2020 ini.
Dikabarkan, sekira 600 lebih penumpang kapal pesiar dinyatakan terkena wabah virus corona.
Sementara tiga orang telah dinyatakan meninggal dunia.
Beberapa penumpang kapal pesiar diizinkan untuk turun dari Diamond Princess setelah menjalani karantina dan hasil tes menunjukan negatif.
Sebelumnya, wanita berusia 60-an kembali ke rumah setelah dinyatakan negatif wabah corona.
Dilansir dari The Guardian, kabar terbaru mengatakan kini wanita tersebut positif terjangkit Covid-19.
Terkait hal tersebut, Jepang mengkonfirmasi wanita itu awalnya memperoleh hasil tes negatif virus corona.
Kasus ini lantas menimbulkan banyak pertanyaan tentang efektivitas tindakan karantina.
Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato buka suara terkait hal ini.
Katsunubo Kato menyampaikan permintaan maaf setelah 23 penumpang Diamond Princess diizinkan meninggalkan kapal tanpa diuji dengan baik.
Diketahui, wanita berusia 60-an itu kembali ke Tochigi di utara Tokyo dengan kereta pada Rabu lalu.
Pejabat setempat mengatakan, wanita itu mengalami demam pada Jumat kemarin dan dinyatakan positif terkena wabah virus corona pada Sabtu (22/2/2020).
Dia tercatat sebagai penumpang pertama yang dinyatakan positif setelah diizinkan turun dari kapal pesiar di Jepang.
Seberapa Efektif Masa Karantina?
Setelah wanita tersebut dikonfirmasi positif corona, para Ahli Penyakit Menular dan pejabat setempat mempertanyakan keefektifan masa karantina di kapal.
"Ada penilaian bahwa mereka yang turun setelah melakukan tes negatif tidak memiliki masalah," kata Gubernur Tochigi, Tomokazu Fukuda.
"Kami meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tambahan," kata Fukuda.
Baca: Janji Menikah Setelah Tangani Virus Corona, Dokter Muda Tewas, Begini Kronologinya
Baca: Ancaman Hukuman di Tengah Wabah Virus Corona, 3 Remaja Ludahi Tombol Lift
Kaji Ulang
Terkait hal ini, Katsunobu Kato dalam konferensi pers di Tokyo pada Sabtu (22/2/2020) kemarin mengatakan pihaknya tengah berusaha menjangkau 23 penumpang kapal pesiar untuk pengujian ulang.
"Kami sangat meminta maaf atas situasi yang disebabkan oleh pengawasan kami," terangnya.
"Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan, pemeriksaan ulang untuk mencegah terulang kembali," tuturnya.
Baca: BREAKING NEWS: Kasus Virus Corona di Korea Selatan Bertambah Drastis, 169 Hari Ini, 5 Tewas
Baca: UPDATE Virus Corona: 78.754 Orang Terinfeksi, 2.460 Jiwa Meninggal, dan 22.611 Berhasil Disembuhkan
Diizinkan Turun Karena...
Pihak berwenang Jepang mengatakan alasan mereka mengizinkan penumpang yang dites negatif selama periode karantina untuk turun.
Keputusan itu karena mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus.
Lebih jauh, Spesialis Penyakit Menular dari Universitas Kobe, Prof Kentaro Iwata buka suara.
Ia mengatakan situasi di kapal pesiar Diamond Princess itu 'benar-benar kacau' dan melanggar prosedur karantina.
Dia kemudian mengatakan bahwa dia telah mendengar dari seorang rekan di kapal bahwa prosedur karantina telah membaik.
Tetapi Kentaro masih merekomendasikan bahwa semua orang yang turun harus dipantau setidaknya selama 14 hari dan harus menghindari kontak dengan orang lain.
Banyak dari mereka tidak ditempatkan dalam isolasi karena mereka diperlukan untuk menyiapkan makanan dan mengantarkan makanan ke kabin.
Para kritikus mengatakan bahwa mereka secara tidak sengaja menyebarkan virus ke seluruh kapal, yang memiliki lebih dari 600 kasus penyakit Covid-19 yang berpotensi mematikan.
Menurut Kato, proses karantina penumpang dan kru kapal pesiar di Jepang terkendala fasilitas medis.
Pasalnya, tidak ada fasilitas medis yang cukup besar untuk menampung lebih dari 3.000 orang sekaligus.
Informasi Terbaru
Update informasi terbaru pasien wabah virus corona atau Covid-19 per Minggu malam (23/2/2020) yang diakses dari thewuhanvirus.com.
Sejak mewabahnya virus hingga kini, ada 78.941 kasus.
Ada sekira 2.465 yang yang meninggal akibat wabah virus corona.
Sementara itu, 22.615 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)