Tentara Israel Bersenjata Lengkap, Tank Tempur, Kendaraan Lapis Baja Serbu Daerah Beit Hanoun
Militer Israel telah merilis gambar sejumlah besar tank tempur, kendaraan lapis baja dan tentara bersenjata lengkap menyerbu daerah Beit Hanoun.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel telah merilis gambar sejumlah besar tank tempur, kendaraan lapis baja dan tentara bersenjata lengkap menyerbu daerah Beit Hanoun di Gaza utara.
Dikatakan bahwa pasukannya bertindak berdasarkan informasi awal bahwa "militan dan infrastruktur mereka" berada di daerah tersebut.
Pesawat tempur dan tembakan artileri Israel menyerang sejumlah target di daerah tersebut sebelum invasi darat dimulai.
Militer Israel mengklaim warga sipil diizinkan pergi melalui "rute yang terorganisasi".
Militer juga melaporkan bahwa kehadiran militer di Rafah selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir sedang direvitalisasi saat Brigade Kiryati mengambil alih Brigade Nahal setelah tujuh bulan.
Konfirmasi mengenai serangan Israel berskala besar di Beit Hanoon muncul di tengah serangan destruktif di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang hanya berjarak beberapa kilometer di Beit Lahiya.
Ratusan pasien dan staf terpaksa keluar karena berbagai bagian rumah sakit terbakar akibat serangan Israel.
Sekilas tentang Beit Hanoun
Beit Hanoun atau Beit Hanun adalah kota Palestina di tepi timur laut Jalur Gaza.
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, kota ini dihuni oleh 52.237 jiwa pada tahun 2017.
Dari pertengahan tahun 2007 hingga akhir 2023, kota ini berada di bawah administrasi pemerintahan Hamas.
Baca juga: Kebakaran di Rumah Sakit Gaza Akibat Serangan Israel, Nasib Pasien Belum Diketahui
Serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan
Pada Kamis (26/12/2024), militer Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar yang menghancurkan sejumlah fasilitas penting, termasuk ruang operasi, arsip, dan pemeliharaan rumah sakit.
Sehari setelahnya, Kamis (27/12/2024), sekitar 400 orang, termasuk staf medis, pasien, dan pengungsi yang berada di rumah sakit saat serangan berlangsung, ditahan oleh pasukan Israel.
Banyak dari mereka mengalami pemukulan dan dibiarkan kedinginan setelah diusir paksa.