Kotanya Masih Diisolasi Pemerintah China, Warga Wuhan Curhat di Aplikasi Weibo
Lewat media sosial Weibo, ada netizen menulis: Orang Wuhan yang bekerja di luar kota hidup tanpa cinta, tolong pertemukan kami
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Hasbi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, HUBEI, CHINA - Hari Kamis, 20 Februari 2020 kemarin, Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Pneumonia Infeksi Korona Baru Provinsi Hubei kembali menunda rencana pembukaan sekolah dan operasional perusahaan.
Pemerintah provinsi menjanjikan pengoperasian kembali perusahaan-perusahaan di sana selambat-lambatnya pukul 24:00, pada 10 Maret 2020 mendatang.
Penundaan ini segera menuai protes masyarakat setempat. Sebagian besar merasa bahwa durasi isolasi terlalu lama, sedangkan masa inkubasi sudah lama lewat.
Sekadar catatan, penduduk Wuhan sudah terisolir karena kebijakan karantina secara menyeluruh demi pencengaha penyebaran virus corona baru sejak 23 Januari 2020 lalu.
Sudah hampir sebulan! Mereka ingin bisa segera bekerja kembali.
Baca: Lagi Nyari Hijab Model Terkini? Coba Intip Koleksi Fearless Selection Zoya di Super Brand Day Shopee
Pantas saja, lewat media sosial Weibo, ada netizen menulis: Orang Wuhan yang bekerja di luar kota hidup tanpa cinta, tolong pertemukan kami
Ada juga warga yang mencemaskan kondisi ekonomi pribadi dan daerahnya. Dia menulis: Saat wabah lewat, UKM di Wuhan juga tamat!
Baca: Dua Siswa SMPN 1 Turi Masih Hilang Pasca Banjir Bandang Sungai Sempor Sleman
Pengguna Weibo yang lain mengungkapkan kekesalannya: apakah pemerintah menggaji warga?
Ada juga yang menyakan, siapa yang akan membayar cicilan kalau berlama-lama tidak bekerja?
Tak kalah merana, seorang warga Wuhan yang bekerja di luar Hubei mengeluh lama tak berjumpa dengan pasangannya.
Baca: Penjelasan Lengkap Dokter Spesialis Obstetri Tentang Berenang Bareng Lawan Jenis Sebabkan Kehamilan
Pemerintah Hubei merasa perlu untuk menunda jadwal "menghidupkan" kembali Wuhan karena berbagai pertimbangan.
Salah satu paling utama adalah pandangan bahwa saat ini upaya pencegahan dan pengendalian epidemi provinsi berada dalam periode paling kritis.
Memang, situasi epidemi sudah mulai berubah secara positif, tetapi situasi keseluruhan masih parah dan rumit, tulis Hubei Daily.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.