Trump dan Modi Sebut Jalin Kesepakatan Dagang Besar
Modi mengumumkan kesepakatan baru tersebut dalam pernyataan bersama Presiden Donald Trump di depan media di Hyderabad House, New Delhi, India.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi telah berkomitmen untuk melakukan kesepakatan perdagangan komprehensif, segera setelah kedua pihak terlibat perbincangan positif terkait hal ini.
Modi mengumumkan kesepakatan baru tersebut dalam pernyataan bersama Presiden Donald Trump di depan media di Hyderabad House, New Delhi, India.
"Menteri Perdagangan kami telah melakukan perbincangan positif tentang perdagangan, kami berdua (saya dan Trump) telah memutuskan bahwa tim kami harus memberikan bentuk hukum untuk pembahasan perdagangan ini. Kami juga sepakat untuk membuka negosiasi pada kesepakatan besar ini," jelas Modi.
Kedua pemimpin mengadakan perbincangan formal terkait masalah-masalah yang mengacu pada hubungan ekonomi, perdagangan dan energi serta masalah keamanan.
Baca: Pinjaman Online Lagi Disorot, Begini Metode Penagihan yang Benar Menurut Cashwagon
Situs Russia Today, Rabu (26/2/2020) mengabarkan, pertemuan tersebut pun menghasilkan dua Nota Kesepahaman (MoU) tentang kesehatan mental dan keamanan produk medis.
Selain itu ada pula surat kerja sama antara Exxon Mobil dengan sektor energi India.
Baca: Pose Pertama BCL Usai Berkabung, Tampil Senyum Bareng Maia Estianty dan Rossa
Perjanjian perdagangan AS-India sebelumnya diprediksi akan dilakukan sebelum perjalanan Trump ke India yang dimulai pada Senin lalu, namun AS dan India gagal mencapai kesepakatan.
Baca: Blak-blakan, Ahmad Dhani Bilang Lagu Cinta Kan Membawamu Diciptakan untuk Maia Estianty
Trump telah mengumumkan bahwa perjanjian tidak akan dilakukan selama kunjungannya, namun kemudian ia meralat dan menyatakan bahwa kedua belah pihak telah membuat kemajuan luar biasa selama momen kunjungan.
"Saya optimis, kami dapat mencapai kesepakatan yang akan sangat penting bagi kedua negara," kata Trump, Selasa.
Ia juga membual bahwa sejak dirinya menjabat sebagai Presiden AS, ekspor AS ke India melonjak hampir 60 persen dan ekspor produk-produk energi AS pun telah tumbuh sebesar 500 persen.
Trump tampaknya optimis tentang masa depan dari apa yang disebutnya sebagai 'kesepakatan perdagangan terbesar yang pernah dibuat'.
Ia juga optimis hubungan ekonomi antara kedua negara akan terjalin baik.
Dia masih meyakini bahwa perjanjian itu akan ditandatangani pada akhir tahun, meskipun rekannya dari India itu dikenal sebagai negosiator yang sangat tangguh.
Sebelumnya, Trump telah mendorong India menurunkan tarif pada produk-produk AS untuk meningkatkan ekspor AS dan mengurangi defisit perdagangan AS-India.
Ketegangan antara kedua negara memang meningkat pada tahun lalu, saat AS mengeluarkan India dari daftar negara penerima fasilitas Generalized System of Preferences (GSP).
GSP adalah sebuah mekanisme yang memberikan hak perdagangan utama untuk barang-barang tertentu negara yang masuk dalam daftar seperti India.
Namun India kini bernasib seperti Indonesia yang tidak lagi bisa menerima fasilitas itu.
India pun menanggapi kebijakan Trump ini dengan menaikkan sejumlah tarif atas lusinan produk AS.