Bisa Berjemur Pakai Bikini saat Hotel Diisolasi, Tamu Anggap Beruntung Dibanding Diamond Princess
Kendati mengenakan bikini dan celana renang, mereka tetap sadar bahwa sedang menjalani karantina menggunakan masker pelindung.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Para tamu di dalam Hotel Terenife, Spanyol yang diisolasi setelah ada satu orang dinyatakan positif virus corona, bersikap santai seakan menikmati liburan mereka.
Tamu-tamu hotel di pinggir laut itu bahkan tak segan-segan keluar ke kolam renang outdoor untuk berjemur.
Dikutip Tribunnews dari Mirror, mereka mengenakan atribut baju renang sembari menikmati udara panas Pulau Canary.
Kendati mengenakan pakaian terbuka, mereka tetap sadar sedang menjalani karantina dengan menggunakan perlindungan sederhana.
Para tamu ini berjemur menatap matahari, sementara setengah wajah ,mereka ditutupi masker.
Mereka menikmati makanan dan alkohol yang disediakan gratis di tepi kolam renang.
Polisi sampai saat ini masih berpatroli untuk menjaga keamanan hotel.
Baca: Tamu Hotel Terisolasi di Spanyol Mengeluh Soal Karantina Corona, Nekat Keluar Ruangan Meski Ditegur
Baca: Ada Virus Corona di Spanyol dan Austria, Wisatawan Sebut Liburannya Seperti Berada di Neraka
Hotel Costa Adeje Palace merupakan tempat singgah bagi wisatawan asing terutama dari Inggris.
Ada sekitar dua ribu orang yang harus berdiam diri dalam hotel terisolir ini.
Lantaran, ada seorang dokter yang tengah berlibur dinyatakan positif corona.
Beberapa waktu kemudian, sang istri juga diboyong ke rumah sakit karena turut terpapar.
Sejak saat itu, hari-hari karantina harus dijalani seluruh tamu di hotel ini.
Mereka tidak diperbolehkan keluar dari kamar oleh petugas hotel.
Bahkan, pengumumannya hanya dituliskan dalam secarik kertas dan dimasukkan ke celah bawah pintu oleh staf hotel.
Para tamu diberikan termometer dan harus mengecek suhu tubuhnya setiap hari.
Pasangan kekasih, Janet dan Chris Bett dari Leicestershire, mengaku pihak hotel mengunci mereka dengan memberikan makanan kemasan di pintu mereka.
"Yang pertama kami tahu tentang isolasi ini, adalah ketika mereka mengirim surat dalam beberapa bahasa di bawah celah pintu kami," kata Betts, dilansir Mirror.
Betts bercerita saat itu dia menganggap surat singkat itu hanya lelucon.
Tetapi ketika dia turun ke meja resepsionis, ternyata sudah banyak polisi dan petugas keamanan.
"Awalnya kami bisa pergi ke area kolam renang, tapi sekarang tidak bisa."
"Makanan kemasan diantar dan ditinggalkan di depan pintu," ucapnya.
Kini Betts dan Janet hanya bisa pasrah, menghabiskan waktunya di dalam kamar.
"Kami tidak tahu, berapa lama harus berada di sini," ujar Betts.
Dia juga mengatakan sempat terbersit keinginannya untuk tinggal lebih lama di hotel eksotis ini.
Tak butuh waktu lama, virus corona membuat dia dan kekasihnya harus tinggal di dalam hotel tidak tahu kapan keluarnya.
"Ini nyata, berhati-hatilah dengan apa yang kamu inginkan," tegasnya.
Pasangan Betts ini berusia lansia, yakni sekitar 70an.
Mereka mengaku merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun.
"Staf medis datang semalam dan mengukur suhu tubuh kami dan memberi masker," ungkap Betts.
Betts juga mengaku tidak terlalu risau akan tertular virus asal China ini.
"Kami tidak terlalu khawatir, sepertinya virus corona serius untuk orang yang sangat tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu," ujarnya.
Kebosanan adalah tantangan terbesar bagi pasangan ini.
Meski kamar memiliki fasilitas hiburan yang lengkap, seperti televisi dan internet, tapi rasa suntuk itu tidak terhindarkan.
Tapi Betts tidak memungkiri juga, kondisinya saat ini lebih beruntung dari kasus isolasi lainnya seperti Diamod Princess.
"Kamu harus berpikir, betapa beruntungnya ada di hotel bagus ini."
"Sementara ada banyak orang yang terisolasi di atas kapal Diamond Princess," jelas Betts.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)