Dilantik Raja, Muhyiddin Yassin Resmi Jadi Perdana Menteri Malaysia
pria berusia 72 tahun itu diangkat oleh Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddun Al-Mustafa Billah Shah,
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Mayoritas dari mereka sepakat menyuarakan Muhyiddin.
"Sehubungan dengan itu, Seri Paduka Baginda telah berkenan melantik YB Tan Sri Mahiaddin Bin Md Yasin (Muhyiddin) sebagai Perdana Menteri selaras dengan perkara 40(2)(a) dan 43(2)(a) Perlembagaan Persekutuan," ujar Ahmad Fadil.
Ahmad Fadil menyebut Muhyiddin akan dilantik dan disumpah di Istana Negara, hari ini Minggu (1/3/2020), pukul 10.30 waktu setempat.
Dia mengatakan bahwa Raja Malaysia menegaskan pelantikan Muhyiddin selaku Perdana Menteri tidak boleh ditunda karena berkaitan dengan kesejahteraan rakyat dan negara Malaysia.
"Seri Paduka Baginda bertitah bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk semua dan Baginda menzahirkan harapan agar kemelut politik ini berakhir," kata dia.
Mahathir: Muhyiddin Khianati Saya
Krisis politik Malaysia semakin memanas memasuki hari ketujuh. Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan terbuka menyerang mantan sekutu politiknya, Muhyiddin Yassin yang akan disumpah menjadi orang nomor satu negeri “Jiran” hari ini, Minggu (01/03/2020).
“Saya dikhianati oleh Muhyidddin. Dia telah menyusun rencana ini dan sekarang dia sukses.” kecam politisi berjuluk Dr. M itu, Minggu pagi (01/03/2020) seperti dilansir Malaysia Kini.
Baca: Tangerang Ngebesan dan Festival Culinary Night Tutup Semarak Kemeriahan HUT Kota Tangerang ke-27
Baca: Mulai Hari Ini, KCI Tambah 9 Jadwal Perjalanan Rangkasbitung-Tanah Abang
Mahathir melanjutkan kubu pecundang yang dipimpin Muhyiddin akan membentuk pemerintahan baru.
“Ini sungguh aneh. Pemenang malah akan jadi oposisi.”
Politisi kawakan berusia 94 tahun itu juga menceritakan Muhyiddin melobinya untuk bergabung dengan koalisi barunya yang akan didukung kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS).
Mahathir menolak ajakan tersebut karena dia tidak ingin bekerjasama dengan mantan kendaraan politiknya UMNO yang disebutnya korup dan dikuasai kleptokrat.
Saling Klaim Mayoritas
Diperlukan 112 kursi untuk mencapai mayoritas di parlemen Malaysia. Untuk mencapai mayoritas di parlemen Malaysia, dibutuhkan 112 anggota parlemen yang mendukung.