TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Seorang bayi perempuan terlahir dengan raut wajah cemberut dan kemudian menjadi viral di media sosial. Ternyata, ada cerita tersendiri di baliknya.

Bayi bernama Isabela Pereira de Jesus ini lahir di Rio de Janeiro pada 13 Februrari 2020. Ia terlahir lewat operasi cesar.

Namun tak seperti bayi lainnya yang menangis saat dilahirkan, Isa justru cemberut tatkala keluar dari rahim sang ibu.

Baca: Kemenkes Akan Cek Kesiapan Bandara Kertajati untuk Penjemputan 68 ABK Diamond Princess

Baca: Daftar Pemain Real Madrid dan Barcelona di Derbi El Clasico: Tanpa Hazard hingga Jordi Alba Comeback

Kejadian langka ini langsung diabadikan oleh fotografer Rodrigo Kunstmann. Dengan kameranya, dia cekatan menangkap momen dan fotonya dibagikan di akun Instagram @rodrigokunstmann.

Kunstmann sendiri memang dipekerjakan oleh ibunya Isa, Daiane de Jesus Barbosa, untuk mendokumentasikan hari bahagianya.

Ketika Kunstmann menunjukkan foto itu kepada orangtua Isa, mereka justru tertawa.

"Mereka bilang, 'Ini bisa jadi meme internet!'" kata Kunstmann pada TODAY Parents melalui penerjemah. "Semua orang menganggap ini lucu," sambungnya.

"Dia (bayi) membuka matanya tapi tidak menangis," kata sang fotografer pada majalah Brasil, Crescer. "Dokter bahkan harus berkata 'Menangislah, Isa!"

"Tapi dia justru membuat ekspresi itu, dan baru menangis setelah tali pusarnya dipotong," lanjut Kunstmann, dikutip dari Global News.

"Isa sangat lucu. Momen (cemberut) itu tidak berlangsung lama," terangnya.

Kunstmann kemudian membagikan 10 foto berseri tentang kelahiran Isa dan kebahagiaan dua orangtua bayi tersebut. Foto itu diunggah di akun Facebook pribadinya.

Munculnya foto cemberut Baby Isa langsung "disambut" dengan beragam memes dan komentar kocak dari warganet.

"Mungkin dia memang terlahir dengan kepribadian begitu," tulis seorang pengguna Facebook. "Dia tidak peduli apa pun, termasuk si dokter sendiri," tulis akun lainnya.

Pengguna Facebook lain juga ada yang berkomentar, "Aku membayangkan mungkin bayinya sedang berpikir 'Kembalikan aku. Aku lebih nyaman di dalam (rahim)'."