Pejabat Tinggi Iran Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Mirmohammadi diketahui menjadi pejabat tinggi di Iran yang pertama meninggal dunia lantaran terinfeksi covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Pejabat Tinggi Iran Mohammad Mirmohammadi dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19), Senin (2/3/2020).
Mirmohammadi diketahui menjadi pejabat tinggi di Iran yang pertama meninggal dunia lantaran terinfeksi Covid-19.
Dilaporkan virus corona di Iran membuat 54 orang meninggal dunia dan menginfeksi 978 orang.
Dilansir dari Dailymail, Senin (2/3), Mirmohammadi yang berusia 71 tahun meninggal di sebuah rumah sakit di kota Teheran.
Baca: Menko PMK Ungkap Kemungkinan Perbanyak Rumah Sakit Rujukan Suspect Virus Corona
Baca: Rempah-rempah yang Diyakini Bisa Cegah Penularan Virus Vorona Menurut Profesor dari Unair
Baca: Soal 2 Warga Depok Positif Corona, Menkominfo Minta Masyarakat Cerdas Konsumsi Konten di Medsos
Ia juga anggota dewan penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang berfungsi sebagi memberi masukan dan memiliki kewenangan untuk menyelesaikan setiap sengketa antara parlemen Iran dan Khamenei.
Sebelumnya diketahui, Wakil Presiden untuk urusan wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Ia merupakan anggota kabinet Presiden Hassan Rouhani pertama yang terinfeksi virus bernama resmi Covid-19.
Selain Ebtekar, Ketua Komite Keamanan dan Luar Negeri Iran Mojtaba Zolnour juga mengumumkan dalam sebuah video, ia juga positif virus yang pertama kali menyebar di kota Wuhan, China itu.
Baca: Penumpang KRL Dapat Masker Gratis di Stasiun
Kemudiann pejabat Iran lain yakni Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dan Anggota Parlemen Mahmoud Sadeghi juga positif virus corona.
Seorang ulama Iran Hadi Khosroshahi sekaligus duta besar Iran untuk Vatikan setelah revolusi 1979 diumumkan meninggal dunia karena virus corona.
Persentase Kematian
Dilansir theadvocate, di seluruh Timur Tengah ada lebih dari 1.150 kasus virus corona.
Para ahli khawatir persentase kematian akibat infeksi di Iran.
Diketahui, persentase kematian di Iran mencapai 5,5 persen.
Itu jauh lebih tinggi daripada negara lain di luar China.
Baca: Ada Warga yang Terinfeksi Corona, Menko Muhadjir Minta Masyarakat Tidak Belanja Berlebihan
Anggota Parlemen Meninggal
Pada Sabtu (29/2/2020) kemarin, anggota parlemen yang baru terpilih, Mohammad Ali Ramezani meninggal dunia setelah tertular virus corona.
Kembali melansir washingtonpost, media Iran melaporkan Ramezani menderita kerusakan jangka panjang akibat serangan senjata kimia selama perang Iran-Irak.
Lebih jauh, penyebaran infeksi virus corona menjadi lebih mengkhawatirkan di antara pada pemimpin politik.
Jumlah kasus di Iran jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh angka resmi.
Baca: Kontak Langsung dengan 2 Pasien Corona, 73 Petugas Dipantau, 40 Orang Alami Pilek hingga Demam
Khawatir Corona di Penjara
Diketaui, para pembela hak asasi mengatakan , mereka khawatir tentang kemungkinan wabah virus di penjara-penjara Iran.
Suami dari tahanan Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratchliffe mengatakan istrinya khawatir dia terkena virus di penjara Evin, Teheran.
Keluarganya mendorong pihak berwenang untuk melakukan tes virus corona kepadanya.
Pada Minggu (1/3/2020) Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa mereka mengevakuasi personel dari negara tersebut.
"Jika situasinya semakin memburuk, kemampuan Kedutaan Besar Inggris untuk memberikan bantuan kepada warga negara Inggris di Iran mungkin terbatas," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan.
Baca: 4 Asuransi Ini Cover Pasien Virus Corona (Covid-19) hingga Rp 35 Miliar
(Tribunnews.com/Rina Ayu/Andari Wulan Nugrahani)