Perancis Tutup Museum Louvre karena Karyawannya Takut Terinfeksi Virus Corona
Perancis menutup museum Louvre pada Minggu (1/3) akibat melonjaknya kasus virus corona di Eropa dan sekitarnya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Perancis menutup museum Louvre pada Minggu (1/3) akibat melonjaknya kasus virus corona di Eropa dan sekitarnya.
Louvre, museum yang paling sering dikunjungi di dunia, ditutup pada Minggu setelah para karyawannya menolak museum dibuka karena ketakutan akan virus corona.
Dilansir Channel News Asia, sejumlah turis yang akan mengunjungi museum pada Minggu siang mengkomplain penutupan tersebut.
Baca: KPK Periksa Mantan Kepala Proyek JORR W1 Terkait Kasus Subkontraktor Fiktif Waskita Karya
Baca: Penampakan Polusi di China Menurun Drastis akibat Virus Corona Covid-19
Baca: Update Daftar Harga HP Oppo Maret 2020, Seri Terbaru Oppo Find X2 Rilis 6 Maret Mendatang
Pasalnya saat mereka memesan tiket museum pada pagi harinya, tak ada pemberitahuan akan penutupan museum Louvre.
Perancis melarang pertemuan atau orang berkumpul dengan jumlah 5.000 orang atau lebih, menutup sekolah, dan membatalkan pelayanan keagamaan di sejumlah titik rawan. Bahkan lari marathon yang digelar di Paris dibatalkan pada Minggu (1/3/2020).
Perancis telah mengonfirmasi 130 kasus dan dua kematian akibat virus corona.
Dua kasus baru yang terkonfirmasi di Perancis pada hari Minggu (1/3) terjadi pada anak-anak. Mereka berusia satu tahun dan lima tahun yang berada di timur kota Strasbourg.
Belum ada anak-anak di bawah usia 10 tahun yang dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona.
Virus corona telah menginfeksi lebih dari 88.000 orang dan menyebar ke lebih dari 60 negara selain China. Dimana angka kematian mendekati angka 3.000 di seluruh dunia.
China melaporkan adanya 573 kasus baru pada Minggu (1/3). Sementara kasus corona meningkat dua kali lipat di Italia dalam waktu 48 jam, menjadi yang terparah di Eropa.
Kepala Keamanan Sipil Italia Angelo Borrelli mengatakan 1.694 orang di Italia telah positif terinfeksi virus corona. Jumlah itu meningkat drastis, karena pada hari Jumat (28/2) masih di angka 888 orang.