Covid-19 Makin Merebak, WHO Tegaskan Bahwa Stigma Lebih Berbahaya daripada Wabah Itu Sendiri
"Stigma sejujurnya lebih berbahaya daripada virus itu sendiri.Mari kita menggarisbawahi, stigma adalah musuh yang paling berbahaya," tegasnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Covid-19 merupakan virus yang unik.
Virus asal Wuhan, China ini bisa dikendalikan dengan perhitungan yang baik.
Tingkat kematian akibat virus corona di dunia sudah melampaui angka 3.000.
Sebagian besar di negara asalnya yaitu China.
Namun, beberapa hari terakhir pertumbuhan kasus infeksi ini sembilan kali lebih banyak terjadi di luar China.
"Kita bisa mendorong balik virus ini," tegas Tedros dilansir dari BBC.
Dia juga mengatakan, stigma yang beredar lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri.
Kepala WHO ini menilai, perkembangan Covid-19 secara global bukan merupakan "jalan satu arah".
Wabah ini bisa diperangi bila negara-negara bertindak cepat dan efektif, tentunya langkah pertama dimulai dengan upaya penahanan.
"Tidak ada pilihan lain dan harus bertindak sekarang," katanya.
Baca: Cara Cuci Tangan yang Benar Sesuai Standar WHO dan Kemenkes Demi Cegah Infeksi Virus Corona
Baca: WHO Peringatkan Corona Jangkiti Semua Negara, Belum Putuskan Pasien Bisa Tertular Lagi atau Tidak
Salah satu negara dengan pertumbuhan kematian paling parah, menurut WHO adalah Italia.
Sebab pada Senin lalu, mereka mengonfirmasi korban jiwa meningkat dari 34 menjadi 52.
Tedros menyarankan agar semua negara memahami kondisi dan situasinya masing-masing.
Lantaran tidak ada satu "jalan lurus" yang bisa cocok mengatasi wabah ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.