Warga Australia Juga Borong Barang & Kebutuhan Pokok di Supermarket, Penjualan Tisu Dibatasi
Menurutnya, virus corona memang sudah masuk ke Australia dan dipastikan akan menyebar, seperti virus corona lain sebelumnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Pembelian barang-barang secara berlebihan di Australia selama beberapa hari terakhir telah memaksa jaringan supermarket Woolworths membatasi pembelian tisu toilet, padahal produksi tisu diperkirakan lebih dari cukup.
Menyusul pengumuman pemerintah Australia soal pandemik virus corona yang pasti akan terjadi di Australia, dua jaringan supermarket yang mendominasi di Australia telah diserbu pembeli di berbagai kota, sejak akhir pekan lalu.
Barang-barang seperti tisu toilet, popok sekali pakai, susu tahan lama telah diborong pembeli.
Begitu juga dengan bahan makanan yang tahan lama seperti pasta, beras, dan air minum dalam kemasan.
Baca: Intelijen Israel Bongkar Rahasia China Terkait Virus Corona yang Ditutupi
Hari Rabu (4/3), Woolworths, salah satu supermarket terbesar di Australia mengatakan akan membatasi pembelian tisu toilet masing-masing pembeli empat kantong.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan ia sudah berbicara dengan Woolworths dan supermarket besar lainnya,
Coles mengenai situasi pasokan global dan perilaku konsumen.
"Saya tidak khawatir, namun saya kira penting untuk memahami bagaimana sistem kerja jaringan supermarket ini dalam memasok bahan-bahan yang diperlukan warga Australia," kata PM Morrison kepada wartawan di Canberra hari Selasa (3/3).
PM Morrison mengatakan ia puas dengan apa yang sudah direncanakan oleh jaringan supermarket yang ada.
Ia juga mengatakan pemborongan yang dilakukan warga akibat panik, atau 'panic buying' tidaklah seburuk dengan gambar-gambar yang beredar di media sosial.
"Jelas sekali ada beberapa barang yang sudah tidak tersedia dalam jangka pendek, namun kami berusaha memenuhi pasokan tersebut," kata PM Morrison.
Juru bicara Coles mengatakan pasokan barang-barang ke jaringan toko mereka akan ditingkatkan, seperti barang makanan tahan lama dan produk kesehatan.
Sementara itu CEO salah satu jaringan supermarket independen Ritchies Supa IGA, Fred Harrison mengatakan situasi yang ada saat ini sudah tidak terkendali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.