Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bank Terbesar di Dunia, HSBC, Mengisolasi Satu Lantai karena Ada Karyawan Positif Corona

HSBC mengevakuasi sebagian asetnya di Inggris, setelah seorang karyawan dinyatakan positif Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bank Terbesar di Dunia, HSBC, Mengisolasi Satu Lantai karena Ada Karyawan Positif Corona
YONHAP / AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

TRIBUNNEWS.COM - HSBC mengevakuasi sebagian asetnya di Inggris setelah seorang karyawan dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.

Lebih dari 100 staf dari departemen penelitian bank 'dirumahkan', dari gedung HSBC setinggi 45 lantai itu.

Sementara itu, lantai bagian kantor perdagangan juga disterilkan.

Kepanikan ini terjadi setelah seorang karyawan di departemen penelitian memberi tahu perusahaan dia didiagnosa terjangkit corona.

Staf yang sempat melakukan kontak dengannya langsung dipulangkan.

Baca: Bagikan Tips Cegah Corona, Jokowi: Musuh Terbesar saat Ini bukan Virus, tapi Rasa Panik dan Hoax

Baca: Pimpinan Garda Revolusi Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS

Daerah di mana staf itu biasa bekerja juga dievakuasi.

HSBC, yang masuk dalam daftar bank terbesar di dunia ini, memiliki sekitar 40.000 karyawan di Inggris.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari investopedia.com, HSBC menempati peringkat kelima bank terbesar di dunia.

Seperempat dari seluruh jumlah karyawan tersebut ditugaskan di lokasi lainnya.

Seorang juru bicara HSBC menjelaskan kondisi terkini kantor bank tersebut.

"Kami diberitahu bahwa salah satu karyawan kami di 8 Canada Square, telah didiagnosa Covid-19."

"Karyawan ini, sedang ada di bawah pengawasan medis dan diisolasi," jelasnya dilansir Metro.

"Semua staf yang memungkinkan untuk bekerja dari jarak jauh, disarankan untuk bekerja dari rumahnya saja," tambahnya.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah).
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). (Kompas.com, Hai.Grid.id)

Sementara itu, perusahaan besar yang bergerak dalam bidang akuntansi, Deloitte, juga baru saja mengumumkan infeksi Covid-19 di sana.

Karyawan Deloitte itu dipulangkan dari kantor di London setelah dinyatakan positif mengidap corona.

Memang sebelumnya karyawan tersebut baru saja pulang dari negara di Asia.

Sejumlah 90 orang dinyatakan positif Covid-19 di Inggris.

Skotlandia melaporkan tiga kasus baru dalam waktu semalam saja.

Sebelumnya, kepala medis Inggris mengumumkan kini negara kerajaan itu dalam fase kelambanan penanganan virus.

Baca: Kesaksian Warga Inggris yang Terjangkit Corona: Berawal dari Flu, Kepala Pusing, Tenggorokan Kering

Baca: Pimpinan Garda Revolusi Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS

Profesor Chris Whitty, yang tengah ditekan parlemen Komite Kesehatan dan Sosial, mengatakan kenyataan penularan yang mungkin terjadi saat ini.

Menurutnya, penularan antar kelompok yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara terinfeksi mungkin saja terjadi.

Chris mengatakan, langkah-langkah untuk mengendalikan Covid-19 lebih pada penundaan penyebarannya.

Sejumlah rencana terkait wabah corona ini dipaparkan pemerintah Inggris.

Antara lain menutup sekolah, mendorong karyawan bekerja di rumah, dan mengurangi pertemuan publik.

Tujuannya untuk memperlambat penyebaran virus mematikan ini.

Sambil kembali mengendalikan negara agar berjalan normal lagi.

Sampai saat ini, Inggris sudah mengonfirmasi 90 kasus, dilansir The Wuhanvirus.

Belum ada kasus kematian di negara yang dipimpin Ratu Elizabeth II ini.

Sementara itu, Metro melaporkan Departemen Kesehatan dan Sosial mengonfirmasi 18.083 orang di seluruh Inggris yang sudah dites corona.

Pada Kamis (5/3/2020), mereka menyatakan, ada 100 lebih orang yang terinfeksi diantara ribuan warga tersebut.

Belum ada kepastian berapa jumlah kasus di negara dengan ikon London Eye ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas