Studi China: Penyebaran Virus Covid-19 Bisa Melambat di Negara Bercuaca Lebih 'Hangat'
Studi mengemukakan jika penyebaran virus covid-29 bisa melambat di negara bercuaca lebih hangat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona baru atau Covid-19 akan lebih mudah menyebar dengan cepat di negara bersuhu lebih dingin.
Penelitian tersebut dikemukakan oleh tim ahli dari Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, ibukota provinsi Guangdong China selatan.
Tetapi para ahli mengingatkan agar masyarakat tidak jatuh ke dalam 'perangkap'.
Yakni menganggap setelah musim berganti maka virus akan 'lenyap', seperti yang menyebabkan pilek atau influenza biasa.
Karena para ahli masih berusaha menentukan bagaimana penyebaran virus corona baru mungkin dipengaruhi oleh perubahan musim dan suhu.
Studi tersebut menyarankan bahwa panas memiliki peran yang signifikan untuk dimainkan dalam bagaimana virus berperilaku.
"Suhu dapat secara signifikan mengubah transmisi Covid-19," kata para ahli, dilansir South China Morning Post.
“Dan mungkin ada suhu terbaik untuk tak banyak terjadi penularan virus.”
"Virus ini sangat sensitif terhadap suhu tinggi."
"Sehingga dapat mencegahnya menyebar di negara-negara yang lebih hangat," kata penelitian itu.
Baca: TERBARU 16 Juta Penduduk Italia Bagian Utara Diisolasi, Kematian Virus Corona Melonjak dalam 24 Jam
Sebagai hasilnya, disarankan bahwa negara dengan wilayah suhu yang lebih rendah harus memperketat langkah-langkah kontrolnya.
Banyak pemerintah nasional dan otoritas kesehatan mengandalkan virus corona yang kehilangan sebagian potensinya ketika cuaca mulai menghangat.
Seperti umumnya terjadi pada virus serupa yang menyebabkan flu biasa dan influenza.
Namun, sebuah studi terpisah oleh sekelompok peneliti termasuk ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard School of Public Health TH Chan.