6 Napi Tewas dalam Kerusuhan Penjara di Italia bagian Utara akibat Aturan Karantina Virus Corona
Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte mengumumkan karantina dilakukan terhadap jutaan orang di wilayah Lombardy pada Senin (9/3/2020) telah diperluas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte mengumumkan karantina dilakukan terhadap jutaan orang di wilayah Lombardy pada Senin (9/3/2020) telah diperluas hingga ke seluruh negeri.
Kebijakan mengarantina penduduk Italia dikabarkan diperluas ke seluruh negara terkait upaya menekan penyebaran virus corona.
Penduduk negara itu harus menghindari bepergian ke luar daerah di mana mereka tinggal.
Menurut pembatasan baru yang diberlakukan oleh Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, kecuali mereka dapat membuktikannya karena keadaan darurat medis atau pekerjaan.
Karantina diperpanjang, juga mengharuskan bisnis tutup menjelang senja.
Untuk diketahui, keputusan mengarantina akan mulai berlaku Selasa dan berlaku hingga 3 April 2020, kata Conte.
Baca: Panglima Militer Italia Terpaksa Dikarantina Gara-gara Terinfeksi Virus Corona
Baca: Buntut Isolasi Italia, Narapidana di Sejumlah Kota Protes karena Takut Hak Kunjungan Dibatasi
Baca: Italia Isolasi 16 Juta Warga Terkait Virus Corona, 1.239 WNI Terpantau Aman
Keputusan lock down seluruh Italia didasari oleh kericuhan yang terjadi di beberapa penjara di Italia.
Sebelumnya, ketegangan juga meningkat di Penjara San Vittore.
Mereka memprotes aturan karantina virus corona setelah kunjungan keluarga ditangguhkan karena meningkatnya kekhawatiran di Milan, Italia, Senin (9/3/2020).
Untuk diketahui, kerusuhan terjadi di beberapa penjara Italia antara Minggu-Senin (8-9/3/2020).
Enam tahanan terbunuh dalam kerusuhan itu.
Mengutip Business Insider, para tahanan marah dengan pembatasan kunjungan keluarga.
Pihak berwenang megatakan, para tahanan mengamuk dan memulai kebakaran pada Minggu hingga Senin ini.
Di satu penjara, tahanan menyandera penjaga dan lainnya melarikan diri.
Virus Corona Menyebar
Pada Senin sore (9/3/2020) virus corona dari Italia utara kabarnya menyebar ke selatan.
Wabah Covid-19 itu menghantam lebih dari 25 lembaga masyarakat di seluruh negeri.
Terkait hal ini, Menteri Kehakiman Alfonso Bonafede buka suara.
Bonafede mengatakan pemerintah terbuka membahas kondisi di penjara.
Tetapi, ia menegaskan agar pemberontakan (protes) harus dihentikan.
Kerusuhan di Beberapa Penjara:
Kota Utara Modena
Protes terbesar dimulai Minggu (8/3/2020) di penjara kota utara Modena.
Pejabat Administrasi Francesco Basentini buka suara.
Ia mengatakan, tiga tahanan dilaporkan tewas dan tiga tahanan dipindahkan setelah kerusuhan.
Berdasar laporan Kementerian Kehakiman, beberapa tahanan meninggal karena overdosis obat-obatan yang mereka curi dari klinik penjara.
Kota Pavia
Sementara itu di Pavia, polisi dan truk pemadam kebakaran berkumpul di luar penjara.
Asap hitam mengitari langit pada Minggu (8/3/2020).
Lebih lanjut, Juru Bicara Kementerian Kehakiman mengatakan, situasi di Pavia terkendali pada Senin.
Diketahui, dua penjaga disandera di penjara pada Minggu malam (8/3/2020).
Dua petugas itu dibebaskan dalam serangan yang dilakukan pihak kepolisian beberapa jam kemudian.
San Vittore Milan
Lebih jauh, para tahanan membuat kerusuhan di Penjara San Vittore Milan.
Mereka naik atap dan membentangkan spanduk menuntuk 'pengampunan'.
Baca: Resmi Diberhentikan, Ini Tiga Opsi Kelanjutan Liga Italia
Baca: Serangan Virus Corona Masif, Pemerintah Italia Lock-down Seluruh Titik Masuk
Baca: Virus Corona Hentikan Liga Italia, Perdana Menteri Pilih Tindakan Keras, Suporter Diminta Mengerti
Kota Prato, Tuscan
Sementara, di selatan, para tahanan kota Prato, Tuscan membakar kasur.
Sisilia
Lebih lanjut, tahanan yang membuat kerusuhan di Penjara Ucciardone Palermo .
Penjara tersebut diketahui menampung tahanan Mafia.
Pejabat berwenang mengatakan, penjaga berhasil kendapatkan kembali kendali atas penjara tersebut.
Baca: BREAKING NEWS Italia Isolasi Seluruh Negeri demi Cegah Virus Corona, 60 Juta Warga Terkena Dampaknya
Baca: Kepala Staf Angkatan Darat Italia Positif Virus Corona, Satu Negara Diisolasi
Baca: Wabah Corona Meluas, Liga Italia Dihentikan Sementara Waktu
Foggia - 50 Tahanan Melarikan Diri
Diwartakan Televisi SkyTG 24, sekira 50 tahanan berhasil melarikan diri dari penjara Foggia selatan.
Lebih dari setengah tahanan yang kabur telah ditangkap.
Untuk diketahui, penjara di Italia adalah yang paling ramai (penuh-Red).
"Penyebaran virus adalah masalah nyata," kata Andrea Oleandri, kelompok hak asasi manusia Italia.
Melansir euractiv, kerusuhan penjara dapat menambah tekanan politik pada koalisi pemerintah kiri-tengah dan gerakan 5-bintang anti kemapanan.
Terkait hal tersebut Pemimpin Liga sayap kanan Matteo Salvini buka suara.
"Gerbang penjara tidak boleh terbuka dengan alasan pemberontakan."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.