Antisipasi Kanada Lawan Virus Corona: Hubungi Ahli Kesehatan
Pandemi global dari Wuhan, China telah menyebar hingga 135 negara di dunia per Sabtu (14/3/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi global dari Wuhan, China telah menyebar hingga 135 negara di dunia per Sabtu (14/3/2020).
Lebih jauh, Kanada mengonfirmasi kasus dugaan virus corona pertama pada 25 Januari 2020 kemarin.
Lalu diikuti lebih banyak kasus di Ontario, Columbia, Queebec, Alberta dan British.
Sebelumnya, World Health Organization (WHO) menyatakan wabah tersebut sebagai darurat kesehatan global pada 30 Januari 2020.
Terkait penyebaran virus corona, pejabat kesehatan masyarakat Kanada menekankan risiko tertular penyakit di negara ini tetap rendah.
Pihak berwenang meminta masyarakat umum waspada.
Baca: Jumlah Pasien Corona di Solo & Langkah Pelacakan Dinas Kesehatan
Baca: Jumlah Korban Corona Terus Bertambah, Politisi PAN Justru Ungkit Ucapan Menkes Terawan: Sangat Salah
Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia, 2 Balita Dinyatakan Positif, Jumlah Pasien Sembuh Ikut Bertambah
Baca: Total 4 Orang Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Meninggal Dunia
Bagi petugas kesehatan agar bersiap merawat pasien yang terinfeksi.
Berikut ini beberapa hal yang Tribunnews rangkum soal antisipasi virus corona di Kanada.
Selain mengenali lebih lanjut soal virus corona, ikuti beberapa tips dari negara yang terletak di Amerika Utara yang dikutip dari CBC berikut ini:
1. Kenali Virus Corona
Coronavirus adalah keluarga besar virus.
Virus corona menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah.
Mirip Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS-CoV).
SARS juga virus corona yang berasal dari China pada akhir 2002.
SARS akhirnya menewaskan 44 orang di Kanada.
Menginfeksi lebih dari 400 orang sebelum wabah di China dinyatakan oleh WHO "terkendali" pada 28 April 2004.
2. Asal Virus Corona
Kantor WHO China pertama kali diberitahu tentang kasus pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui pada 31 Desember 2019.
Semua kasus awal terdeteksi di Kota Wuhan.
Virus korona baru diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebabnya oleh otoritas China 7 Januari.
Virus yang menyebabkan penyakit itu sekarang dikenal sebagai SARS-CoV-2.
WHO melaporkan bukti itu "sangat sugestif" bahwa sumbernya adalah pasar makanan laut yang juga menjual unggas hidup dan daging dari hewan eksotis di Wuhan.
3. Cara Penularan Virus Corona
Virus corona adalah zoonosis.
Artinya mereka awalnya berpindah dari hewan ke manusia.
Tetapi beberapa juga dapat melewati langsung antara manusia ke manusia.
Lebih lanjut, Ilmuwan China membenarkan ada penularan virus dari manusia ke manusia di antara kontak dekat seperti anggota keluarga.
Tidak jelas seberapa mudah virus ditularkan di antara orang-orang.
Menurut Centers for Disease Control di AS, virus corona paling umum disebarkan oleh batuk atau bersin.
Untuk itu sebaiknya jaga kontak pribadi, seperti berjabatan tangan.
Atau menyentuh suatu benda atau permukaan dengan virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, mata atau hidung Anda.
4. Gejala Virus Corona
Gejala awal dari penyakit COVID-19 di antaranya:
- Demam.
- Batuk.
- Beberapa laporan dari orang mengalami kesulitan bernapas.
- Sinar X dada menunjukkan tanda-tanda pneumonia pada kedua paru-paru.
Menurut WHO , tanda-tanda infeksi dapat termasuk:
Keluhan pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas.
Pada kasus yang lebih parah:
- Infeksi dapat menyebabkan pneumonia.
- Sindrom pernapasan akut
- Gagal ginjal.
- Kematian.
Satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi infeksi adalah dengan tes laboratorium.
5. Apa yang Belum Diketahui soal Virus Corona?
Virus corona ini baru bagi manusia.
Komunitas kesehatan masyarakat percaya bahwa tidak ada yang memiliki kekebalan terhadap virus corona.
Di awal wabah, tidak semua orang yang terinfeksi mencari atau membutuhkan perawatan medis sehingga pejabat tidak akan memiliki gambaran yang jelas tentang penyakit ringan.
Tetapi para ahli kesehatan masyarakat mengatakan penelitian awal menunjukkan bahwa virus corona kurang mematikan daripada penyakit menular lainnya.
Dokter memperkirakan kasus akan terus berlipat ganda.
Meskipun peningkatan jumlahnya juga sebagian disebabkan oleh peningkatan pemantauan/observasi.
Peneliti China mengatakan dari 44.000 kasus di China, sekitar empat dari lima dianggap ringan dan tidak menyebabkan pneumonia.
Saat wabah semakin meluas, China memberlakukan isolasi penuh di Wuhan, episentrum virus berasal.
Untuk diketahui, karantina skala besar jarang terjadi di seluruh dunia.
Bahkan dalam mengantisipasi epidemi yang mematikan.
Karantina skala besar jarang dilakukan karena kekhawatiran tentang pelanggaran kebebasan rakyat.
Lebih lanjut, efektivitas tindakan semacam itu juga tidak jelas.
Untuk digaris bawahi, belum ada pengobatan atau vaksin khusus untuk virus ini.
6. Apa yang Harus Dilakukan Orang Kanada?
Pada 9 Maret, Kepala Kesehatan Masyarakat Kanada Dr Theresa Tam memperingatkan agar tidak bepergian dengan kapal pesiar.
"Saya telah meminta warga Kanada untuk berpikir dua kali tentang berada di kapal pesiar," kata Tam.
"Hari ini, Badan Kesehatan Masyarakat Kanada merekomendasikan agar warga Kanada menghindari semua perjalanan kapal pesiar karena COVID-19," tambah Tam.
"Risiko terhadap populasi umum rendah, tetapi ini bisa berubah dengan cepat. Kami sangat peduli dengan populasi Kanada yang rentan (terhadap penyebaran virus corona)," tuturnya.
Melacak Perjalanan
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri François Philippe Champagne angkat bicara.
François Philippe mendesak warga Kanada untuk melacak perjalanan.
Departemen telah memperbarui penasihat perjalanannya untuk China, mendesak warga Kanada untuk mengambil tindakan pencegahan seperti menghindari kerumunan besar dan daerah berisiko tinggi termasuk peternakan dan rumah jagal.
Warga Kanada juga diimbau menghindari kontak dengan siapa pun yang menunjukkan gejala virus corona.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada memiliki langkah-langkah di 10 bandara di seluruh negeri untuk membantu mengidentifikasi setiap pelancong yang kembali ke negara yang mungkin sakit dan untuk meningkatkan kesadaran di antara para pelancong tentang apa yang harus dilakukan jika mereka menjadi sakit.
Jika pelancong mengalami gejala seperti flu, mereka disarankan untuk menghubungi ahli kesehatan.
Badan berwenang itu mengatakan penting bagi semua pelancong untuk memantau kesehatan mereka untuk demam, batuk dan kesulitan bernafas selama 14 hari ketika mereka kembali ke Kanada.
Spanduk dan bilik informasi dengan staf dari Badan Kesehatan Masyarakat juga tersedia di bandara internasional di Vancouver, Toronto-Pearson, dan Montréal, tempat semua pelancong internasional perlu menjawab pertanyaan penyaringan di kios elektronik.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)